Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Financial Times Stock Exchange (FTSE) kembali melakukan rebalancing saham penghuni indeksnya. Jumat pekan lalu (23/8), FTSE mengumumkan Global Equity Index Series Semi-Annual Review September 2024.
Kocok ulang saham konstituen FTSE Global Equity Index dengan tinjauan kuartalan ini akan berlaku efektif pada Senin, 23 September mendatang. \
Indeks FTSE melakukan kocok ulang pada empat kategori, yakni large cap, middle cap, small cap dan micro cap. Ada dua emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) yang kali ini masuk ke kategori large cap alias kapitalisasi besar indeks FTSE, yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
Sementara itu ada lima saham yang tergusur dari large cap, yaitu saham CPIN, GOTO, KLBF, HMSP dan UNTR. Saham CPIN, GOTO, KLBF dan UNTR turun ke kategori middle cap.
Pasar sudah mengantisipasi tergusurnya saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ke middle cap. Mengingat, harga saham GOTO sempat mengalami tekanan hingga menyentuh level terendah yaitu Rp 50 per saham.
Namun, harga saham GOTO pelan-pelan mencoba lepas dari level gocap. Senin (26/8) pukul 11.30 WIB, harga GOTO di Rp 52 per saham. Ddata perdagangan menunjukkan bahwa saham GOTO cenderung diakumulasi oleh investor asing. Bahkan pada perdagangan terakhir pekan ini saham GOTO masih diborong oleh asing senilai Rp 19,8 miliar.
Data perdagangan mencatat sejak 7 Agustus 2024, asing tak pernah absen membeli bersih saham GOTO. Dalam kurun 10 hari perdagangan efektif, asing net buy saham GOTO senilai Rp 130,7 miliar.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Unggulan Usai Kocok Ulang Indeks FTSE dan MSCI
Analis Semesta Indovest Sekuritas, Nicholas Dharmawan menilai, tekanan jual saham GOTO mulai mereda. Di sisi lain, likuiditas perdagangan saham di pasar sekunder juga masih tinggi. Rata-rata turnover dalam dua pekan terakhir mencapai Rp 106 miliar. Flow asing juga masuk. "Tekanan jual mereda setelah harga mencapai bottoming seiring dengan prospek kinerja yang positif dan confidence investor yang membaik,” kata Nicholas, dalam penjelasannya, Senin (26/8).
Selain faktor perbaikan fundamental, menurut dia, aksi korporasi berupa buyback saham turut memberikan sentimen positif untuk harga saham GOTO.
“Dengan anggaran buyback sekitar Rp 3,2 triliun tanpa menggerus likuiditas untuk ekspansi usaha, ini cukup memberikan confident bagi investor serta menjadi amunisi yang saat terjadi tekanan jual," jelasnya.
Sementara kinerja GOTO pada semester I-2024 menunjukkan perbaikan. Pendapatan meningkat, sedangkan rugi operasional terpangkas. Setelah melaporkan kinerja yang membaik secara signifikan di semester I-2024, GOTO tetap mempertahankan target profitabilitas yakni EBITDA yang disesuaikan impas untuk tahun 2024.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis juga turut memberikan catatan terkait dengan pedoman manajemen tersebut. Niko menyoroti rasionalisasi beban usaha tetap (fixed cost) yang tercapai, margin kontribusi positif untuk setiap user baru serta cross selling buy now pay later (BNPL) dan pinjaman.
Pada kuartal kedua 2024, Gojek meningkatkan jumlah pengguna dan biaya akuisisi pelanggan satu kali semuanya tercatat pada kuartal kedua 2024. Ke depan, pengguna baru akan mencapai kontribusi margin positif dan menghasilkan leverage operasional dalam biaya teknologi.
Kemudian terkait dengan bisnis lending, Niko juga menilai bahwa basis pengguna yang lebih besar akan membantu GOTO untuk naik ke BNPL dan setelah siklus BNPL akan berkembang ke pinjaman digital. “Gopay masih dalam tahap awal, mampu tumbuh dengan menjamin pinjaman di berbagai platform termasuk penggunaan BFIN dan Tiktok," tulisnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News