Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski menguat, penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Senin (24/6) masih berada di bawah 6.900. Banyak saham yang harganya turun dan bagi investor jangka panjang, bisa menjadi peluang membeli di harga murah.
Ada juga eksekutif yang membeli saham perusahaan yang ia pimpin. Salah satunya Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Sugito Walujo alias Patrick Walujo yang memborong 98,5 juta saham seri A perusahaan tersebut. Transaksi itu terjadi pada Kamis (20/6).
"Transaksi itu merupakan saham yang diperoleh melalui pasar reguler di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlahnya setara 0,01% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan ini," tulis Patrick dalam keterbukaan informasi di BEI, Senin (24/6).
Patrick bertransaksi saat harga saham GOTO rata-rata berada di kisaran Rp 50- Rp 51 per saham. Artinya Patrick merobek kocek antara Rp 4,92 miliar - Rp 5,02 miliar. "Transaksi untuk tujuan investasi pribadi," jelasnya.
Pasca transaksi, kepemilikan Patrick di saham seri A di GOTO naik dari 267,25 juta menjadi 365,75 juta. Ia kini memiliki sekitar 0,3% saham GOTO, bertambah dari sebelumnya 0,2%.
Bukan kali ini saja Patrick memborong saham GOTO. Dia beberapa kali melakukan aksi serupa bila saham GOTO mengalami tekanan. Misalnya, pada 13 Desember 2023, dua hari setelah pengumuman kolaborasi TikTok dan Tokopedia. Patrick membeli 56,18 juta saham seri A GOTO di harga Rp 89 per saham dan merogoh kocek Rp 5 miliar.
Baca Juga: Sentuh Level Gocap, GOTO Masih Jauh dari Papan Pemantauan Khusus
Lalu pada 28 Agustus 2023, dia memborong 62,92 juta saham GOTO dengan harga rata-rata Rp 90,22 per saham. Pada 16 Oktober 2023, Patrick membeli sebanyak 148,15 juta saham di harga Rp 67,5 per saham.
“Aksi beli berkali-kali manajemen di tengah harga saham yang sedang tertekan sebenarnya menunjukkan sinyal yang jelas, harga pasar saat ini jelas tidak mencerminkan fundamental maupun prospek ke depan perusahaan," ujar Abdul Azis analis Kiwoom Sekuritas. Pembelian saham oleh sang CEO GOTO juga mencerminkan keyakinan besar untuk mencapai metrik atau target keuangan yang ingin dicapai.
GOTO mengalami tekanan jual sejak Rabu (19/6), setelah libur panjang Idul Adha. Akibat tekanan jual tersebut, saham GOTO pertama kali ditutup pada level Rp 50. Pada penutupan ada 21,79 juta lot atau setara dengan Rp 108,98 miliar saham GOTO diobral pada harga gocap.
Lalu terjadi aksi beli senilai Rp 185 miliar pada keesorkan harinya, Kamis (20/6) dan Rp 405 miliar pada Jumat (21/6). Aksi tersebut belum mampu menggerakkan harga penutupan dari Rp 50. Saat itu JP Morgan Sekuritas Indonesia tercatat melakukan net buy 41,08 juta lot atau setara Rp 205,4 miliar dalam dua hari tersebut.
Belum diketahui siapa saja investor di balik JP Morgan yang melakukan aksi beli. Namun Azis melihat, aksi beli investor tersebut merupakan bentuk bottom fishing, valuasi saham GOTO sudah terlampau terdiskon, sehingga secara momentum mulai diakumulasi.
JP Morgan baru saja memasukkan GOTO sebagai penghuni baru daftar saham pilihan di wilayah ASEAN untuk periode Juni 2024. Dalam laporan ASEAN High-Conviction Picks, GOTO masuk ke dalam daftar itu pada Juni 2024. GOTO menggantikan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT). JP Morgan mempertahankan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) dalam daftar tersebut.
Riset terbaru dari JP Morgan masih memberikan rating overweight atau setara dengan buy atau beli untuk saham GOTO. "Kami yakin kinerja harga saham yang buruk secara year to date memberikan titik masuk yang menarik. Kami menyukai prospek jangka panjang perusahaan sebagai proksi ekonomi digital terbesar di Indonesia. Namun kami mengakui ada risiko dari lingkungan suku bunga yang “lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama saat ini," tulis JP Morgan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News