Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia kembali berada kisaran US$4.010 per ounce pada perdagangan Senin (3/11/2025), setelah sebelumnya sempat turun hingga 1%.
Mengutip tradingeconomics, pelemahan awal dipicu oleh menurunnya ekspektasi pemotongan suku bunga lebih lanjut di AS dan berkurangnya permintaan safe-haven setelah terjalinnya kesepakatan perdagangan antara AS dan China.
The Federal Reserve sebelumnya memangkas suku bunga sesuai perkiraan pasar, namun Ketua Fed, Jerome Powell, menyampaikan bahwa kemungkinan ini bisa menjadi pemotongan terakhir tahun ini, mengingat data ekonomi AS terbatas akibat shutdown pemerintah AS.
Saat ini, pasar menilai peluang pemotongan suku bunga pada Desember sekitar 70%, turun dari sebelumnya lebih dari 90%.
Baca Juga: IHSG Menguat 1,36% ke 8.275 pada Senin (3/11/2025), SCMA, BRPT, TLKM Top Gainers LQ45
Sementara itu, dalam pertemuan puncak terakhir, Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping sepakat untuk memperpanjang gencatan tarif, melonggarkan pembatasan ekspor, dan menurunkan hambatan perdagangan lainnya.
Selain itu, China menghapus insentif pajak lama atas penjualan emas, yang berpotensi meningkatkan harga konsumen dan menurunkan permintaan di salah satu pasar emas terbesar dunia.
Kinerja Saham Emiten Tambang Emas
Seiring pergerakan harga emas dunia tersebut, sebagian besar saham emiten tambang emas di Indonesia bergerak menguat hingga penutupan perdagangan Senin pukul 16:00 WIB. Berikut ringkasan pergerakan harga saham 7 jam pertama perdagangan:
| Saham | Harga Penutupan (Rp) | Perubahan (%) | |
|---|---|---|---|
| ANTM | 3.110 | +0,32% | |
| MDKA | 2.420 | -0,82% | |
| BRMS | 975 | +5,98% | |
| PSAB | 575 | 0,00% | |
| ARCI | 1.210 | +1,26% | |
| AMMN | 7.025 | -1,06% | |
| UNTR | 27.275 | +1,39% |
Selanjutnya: AJI: Gugatan Rp200 Miliar oleh Menteri Pertanian ke Tempo Ancam Kebebasan Pers
Menarik Dibaca: Cek Bunga Deposito OCBC NISP November 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













