kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Saham Emiten Komoditas Ini Bisa Dilirik Usai China Kucurkan Stimulus Ekonomi


Kamis, 26 September 2024 / 07:57 WIB
Saham Emiten Komoditas Ini Bisa Dilirik Usai China Kucurkan Stimulus Ekonomi
Aktivitas pekerja pada fasilitas pengolahan nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Kucuran stimulus ekonomi China berpotensi turut menggerakkan pasar komoditas dunia.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral China menyiapkan paket stimulus moneter dan dukungan bagi pasar properti untuk mendukung langkah pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. Kucuran stimulus ekonomi di Negeri Tirai Bambu itu berpotensi turut menggerakkan pasar komoditas dunia.

Founder Stocknow.id Hendra Wardana menyoroti China yang memiliki posisi strategis sebagai konsumen utama bagi banyak bahan mentah atau komoditas dunia. Dus, stimulus ekonomi bisa menjadi katalis positif secara langsung maupun tidak langsung bagi emiten yang bergerak di bisnis batubara, minyak dan gas (migas), serta tambang mineral.

"Jika stimulus diimplementasikan, efeknya mungkin mulai terasa dalam beberapa minggu hingga bulan ke depan. Tergantung pada implementasi kebijakan tersebut dan dinamika pasar," kata Hendra kepada Kontan.co.id, Rabu (25/9).

Baca Juga: China Kucurkan Stimulus Ekonomi, Saham Emiten Komoditas Ini Layak Koleksi

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengamati peningkatan aktivitas ekonomi dan industri di China akan ikut memberikan dampak terhadap perdagangan Indonesia. "Aktivitas perindustrian yang mendorong recovery ekonomi China juga akan berdampak positif untuk Indonesia," ungkap Audi.

Peningkatan aktivitas tersebut akan mengerek konsumsi komoditas, sehingga bisa menjadi sentimen positif bagi sektor energi dan barang baku seperti tambang mineral-logam. Audi melihat respons pelaku pasar masih belum terimplementasi langsung. 

Meski begitu, untuk harga komoditas seperti batubara tampak cenderung priced in, dengan posisi harga yang bertahan di sekitar US$ level US$ 140 per ton. "Selain itu juga ada kenaikan beberapa komoditas tambang mineral dan logam seperti dari tembaga," imbuh Audi.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan menambahkan, emiten yang potensial menerima manfaat dari prospek stimulus ekonomi China adalah yang bergerak di bisnis batubara, nikel dan tembaga.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Komoditas Saat China Kucurkan Stimulus Ekonomi

"Harap dicatat, prospek ini sebagian besar didorong oleh sentimen. Masih ada ekspektasi yang lebih luas China akan membutuhkan stimulus lebih besar untuk mendukung ekonominya secara efektif," terang Rizkia. 

Sementara itu, Head of Equities Investment Berdikari Manajemen Investasi Agung Ramadoni memprediksi investor sudah mulai memfaktorkan kebijakan stimulus ekonomi China, meskipun belum sepenuhnya. "Jadi masih ada upside bagi emiten berbasis komoditas walaupun terbatas," imbuh Agung.

Dus, pelaku pasar bisa menerapkan strategi jangka pendek. Agung menjagokan saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).

 
TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×