Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Smelter tembaga dan fasilitas pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (23/9). Penyelesaian proyek hilirisasi ini bakal menjadi katalis penting bagi prospek kinerja emiten yang terafiliasi dengan Grup Salim dan Medco tersebut.
Presiden Jokowi mengatakan peresmian smelter Amman Mineral menandai Indonesia telah memasuki babak baru dalam hilirisasi industri tembaga dan menyongsong untuk menjadi negara industri dalam mengelola sumber daya alamnya sendiri.
"Saya mengapresiasi keberanian dan niat baik Amman dalam menyelesaikan pembangunan smelter ini," kata Jokowi dalam siaran tertulis yang disiarkan Senin (23/9).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa smelter AMMN ini merupakan smelter pertama milik pengusaha nasional. Adapun, dalam acara peresmian ini turut hadir Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Pj. Gubernur Nusa Tenggara Barat Hassanudin dan Bupati Kabupaten Sumbawa Barat W. Musyafirin.
Mendampingi rombongan Presiden, hadir Hilmi Panigoro sebagai Presiden Komisaris PT Amman Mineral Nusa Tenggara. Hilmi mengatakan pembangunan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Langkah ini menjadi komitmen AMMN dalam mengembangkan industri pertambangan di Indonesia.
Dalam kurun waktu 14 bulan AMMN menyelesaikan konstruksi proyek smelter tembaga lengkap dengan fasilitas pendukungnya, sesuai dengan target yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia. Hilmi bilang, pembangunan fisik mega proyek ini merupakan salah satu yang tercepat di dunia untuk skala proyek serupa.
Baca Juga: Resmikan Tiga Smelter, Pemerintah Kebut Hilirisasi
"Kami berharap dengan beroperasinya smelter tembaga ini posisi Indonesia di rantai pasok global tembaga akan semakin kuat dan mampu mendukung upaya pemerintah untuk mendorong dan menjaga resiliensi ekonomi dalam negeri melalui sektor pertambangan," imbuh Hilmi.
Fasilitas ini juga menjadi transformasi AMMN untuk menjalankan operasi pertambangan yang terintegrasi penuh. Mulai dari eksplorasi, penambangan, pemrosesan, serta pemurnian melalui smelter tembaga dan logam mulia mulai tahun ini.
Saat ini, smelter tembaga AMMN dalam tahap komisioning dan dijadwalkan berlangsung selama empat hingga lima bulan, terhitung dari Juni 2024. Dalam tahapan ini, tungku smelter mulai dipanaskan dan konsentrat tembaga akan mulai dimasukkan ke smelter.
Adapun, produksi katoda tembaga pertama yang menandakan dimulainya operasional smelter dijadwalkan pada kuartal IV-2024. Nantinya, fasilitas smelter tembaga AMMN mampu menampung kapasitas input hingga 900 kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang di masa mendatang.
Produk dari fasilitas peleburan ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222 ktpa dengan kemurnian 99,99% dan asam sulfat mencapai 830 ktpa dengan kemurnian 98,5%.
Selain itu, fasilitas pemurnian logam mulia akan menghasilkan 18 ton per tahun (tpa) emas olahan dengan kemurnian 99,99%, 55 tpa perak olahan dengan kemurnian 99,95%, serta 77 tpa selenium dengan kemurnian 99,9%.
Research Analyst Stocknow.id Emil Fajrizki menilai, smelter tembaga dan fasilitas pemurnian logam mulia akan memoles prospek kinerja keuangan dan bisnis AMMN secara jangka panjang. Pengoperasian smelter ini juga akan menambah daya tarik terhadap saham AMMN dalam jangka panjang.
Hanya saja, saat ini pergerakan harga saham AMMN sedang sideways bahkan mengalami koreksi. Kemungkinan pelaku pasar telah terlebih dulu mengantisipasi atau priced in terhadap sentimen positif dari penyelesaian proyek smelter.
Adapun, harga saham AMMN sedang menurun dalam tiga perdagangan beruntun. Harga AMMN melemah 0,74% ke level Rp 10.100 per saham. Sebelumnya AMMN telah melaju kencang dengan akumulasi kenaikan 54,20% secara year to date, dan menjadi salah satu saham top leaders.