Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga tembaga melonjak ke level tertinggi dalam 10 minggu pada Selasa (24/9). Setelah China, konsumen utama logam, meluncurkan langkah-langkah stimulus besar-besaran untuk mendongkrak ekonominya yang sedang melemah.
Melansir Reuters, harga tembaga kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 1,9% menjadi US$9.733 per ton dalam perdagangan resmi, setelah mencapai level tertinggi sejak 16 Juli di US$9.770.
Baca Juga: Harga Tembaga ke Level US$9.540,50 Jumat (20/9) Sore, Rekor Tertinggi 2 Bulan
Bank sentral China mengumumkan stimulus terbesar sejak pandemi untuk menarik ekonominya keluar dari deflasi, tetapi para analis memperingatkan bahwa bantuan fiskal lebih lanjut mungkin diperlukan.
"Pasar telah menunggu tindakan ini, dan ini cukup agresif," kata Ole Hansen, Head of Commodity Strategy di Saxo Bank, Kopenhagen.
Namun, Hansen menambahkan bahwa stimulus ini mungkin belum cukup untuk memicu reli agresif.
Konsumen di China perlu merasa cukup nyaman untuk membelanjakan pendapatan dan tabungan mereka daripada menimbunnya atau membeli emas.
Baca Juga: Harga Logam Dasar Turun Menjelang Keputusan Suku Bunga The Fed
Resistensi utama berikutnya untuk tembaga LME berada di antara US$9.900 hingga US$10.000, kata Hansen.
Kontrak tembaga paling aktif di Shanghai Futures Exchange (SHFE) untuk Oktober ditutup naik 1,8% menjadi 76.760 yuan (US$10.908,52) per ton setelah mencapai level tertinggi sejak 19 Juli.
Pasar juga didukung oleh tanda-tanda peningkatan permintaan logam di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
"Permintaan dalam beberapa minggu terakhir cukup baik. Produksi batang kawat pada bulan September cukup kuat karena harga rendah," kata analis CRU, He Tianyu, yang menyoroti output peralatan rumah tangga dan kendaraan listrik yang kuat, serta investasi jaringan listrik yang meningkat.
Konsumsi tembaga di China biasanya lebih kuat antara akhir September hingga Desember.
Baca Juga: Harga Logam Industri Terangkat Pemangkasan Suku Bunga Global
Inventaris tembaga SHFE telah berkurang setengahnya sejak awal Juni menjadi 164.938 ton, level terendah sejak 8 Februari.
Pada logam lainnya, aluminium LME naik 2,6% menjadi US$2.558 per ton, seng melonjak 3,2% menjadi US$2.978 setelah mencapai level tertinggi sejak 11 Juli.
Sementara, nikel naik 0,8% menjadi US$16.670, timbal naik 1,6% menjadi US$2.090, dan timah naik 0,6% menjadi US$32.500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News