Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Petrosea Tbk (PTRO), kompak menguat hingga penutupan perdagangan, Senin (14/4).
Saham BREN tercatat melonjak 9,71% ke level Rp 5.650 per saham, saham CUAN turut menguat 7,5% ke harga Rp 6.450, sementara saham PTRO naik 4% dan diperdagangkan di posisi Rp 2.340 per saham.
Kenaikan harga saham ini terjadi tak lama setelah Morgan Stanley Capital International (MSCI) merilis pembaruan daftar saham untuk meninjau ulang indeks Mei 2025, di mana ketiga saham tersebut tidak termasuk dalam daftar inklusi.
Baca Juga: Keluar dari Indeks MSCI, Begini Rekomendasi Saham Emiten Prajogo Pangestu
Pengumuman itu menyebutkan, MSCI menerapkan perlakuan luar biasa pada saham-saham tersebut dalam tinjauan indeks Februari 2025, karena kekhawatiran bahwa saham tersebut mungkin tidak cukup dapat diinvestasikan, termasuk potensi masalah konsentrasi pemegang saham.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, menjelaskan bahwa ekspektasi terhadap masuknya saham ke dalam indeks MSCI sebenarnya sudah menjadi isu sejak Februari lalu. Namun pada periode tersebut harapan itu tidak terealisasi, investor yang sebelumnya berharap saham seperti BREN, CUAN, dan PTRO masuk ke indeks akhirnya memilih keluar, sehingga memicu penurunan harga saham secara signifikan.
"Jadi ketika bulan ini diumumkan kembali tidak masuk evaluasi, efeknya tidak terlalu berdampak. Terlihat dari pergerakan hari ini, BREN, CUAN dan PTRO masih dapat menguat," kata Ekky kepada Kontan, Senin (14/4) malam.
Baca Juga: Menakar Efek Rencana MSCI Mengecualikan Saham UMA dan FCA
Ekky juga menambahkan bahwa saham-saham di bawah Grup Barito umumnya lebih banyak digerakkan oleh sentimen spekulatif, bukan fundamental. Dalam kondisi pasar yang relatif sepi dari isu, pergerakan saham-saham ini cenderung terbatas.
Namun, tidak menutup kemungkinan bisa kembali menguat signifikan jika muncul story baru dari pihak pemilik, atau jika aksi buyback saham kembali dilakukan.
Secara teknikal, harga BREN terlihat membentuk swing low dan menunjukkan sinyal positif dari divergence MACD, menandakan adanya potensi rebound teknikal. Saat ini harga menguji MA 5 di area Rp 5000. Jika mampu bertahan dan menguat, target penguatan jangka pendek berada di Rp 5.650 dan Rp 6.000, dengan potensi berlanjut ke Rp 6.800–Rp 7.000.
"Namun, apabila harga turun dan tutup di bawah Rp 4.700, maka disarankan melakukan cut loss," tutupnya.
Tonton: Inilah Kriteria Baru Indeks MSCI
Selanjutnya: Investor yang Ramalkan Krisis Keuangan 2008, Khawatir Sesuatu Lebih Buruk Terjadi
Menarik Dibaca: 5 Makanan untuk Daya Tahan Tubuh Lebih Kuat di Musim Hujan, Tidak Gampang Sakit!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News