Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2017 saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang besar menjadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Saham-saham yang menduduki kapitalisasi pasar terbesar di tahun 2017 yakni PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan juga PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan.
HMSP misalnya mencatatkan kenaikan sebesar 23,5% secara year to date (ytd) begitu juga BBCA yang juga mencatatkan kenaikan sebesar 41,29% secara ytd. Pencapaian itu juga disusul oleh BBRI yang naik sebesar 55,89% ytd, TLKM sebesar 11,56% ytd dan juga UNVR sebesar 44.07% ytd.
Padahal kelima emiten tersebut memiliki bobot sebesar 34,2% terhadap indeks dipimpin oleh HMSP yang berbobot 7,9% terhadap IHSG dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 553 triliun. Wajar saja jika kemudian saham-saham tersebut bisa dibilang menjadi penggerak IHSG yang mencatatkan kenaikan sebesar 19,9% secara ytd di tahun 2017 yang lalu.
Meski begitu beberapa saham memperlihatkan tekanan jual dalam beberapa waktu terakhir seperti TLKM yang sempat mencatatkan penurunan sebesar 10,19% dalam tiga bulan terakhir. Selain itu, beberapa saham perbankan seperti BBCA juga sudah dinilai sudah memiliki valuasi yang cukup besar.
Liza Camelia Suryanata, Analis Henan Putihrai mengatakan, kelima saham dengan kapitalisasi pasar terbesar ini tak bisa dipungkiri merupakan penggerak pasar. Beberapa hal masih akan menjadi katalis bagi pergerakan kelima saham ini seperti kemungkinan asing yang akan masuk lagi yang dipicu oleh pertumbuhan ekonomi, kenaikan harga komoditas dan juga suasana politik.
Sektor perbankan menjadi salah satu saham pilihan di tahun 2018 sehingga BBRI dan BBCA dinilai masih bisa mencatatkan kenaikan dengan penurunan suku bunga dan semakin giatnya konsumsi masyarakat. Menurut Liza, dengan uptrend yang masih terjaga, perbankan masih bisa menjadi tulang punggung IHSG.
Sementara itu, HMSP dan juga UNVR menurutnya masih memiliki peluang untuk mencatatkan kenaikan. "Apalagi dengan orientasi pemerintah untuk shifting ke perbaikan daya beli masyarakat," kata Liza, Rabu (3/1).
Meski begitu, menurut Liza, TLKM memiliki peluang naik tapi tak terlalu tinggi karena terkendala dari profit growth yang kurang menarik dan pergerakan saham yang juga kurang menarik. Menurutnya, untuk berinvestasi di TLKM saat ini masih kurang menarik, sementara untuk trading, kisarannya masih cukup sempit.
Di antara kelima saham ini, Liza merekomendasikan saham BBRI lantaran tren suku bunga yang turun, banyaknya pinjaman ke ritel sehingga bisnisnya cukup banyak. Ia merekomendasikan buy BBRI dengan target harga sebesar 5.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News