Reporter: Benedicta Prima, Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
Sampai Oktober lalu, Adhi Karya baru merealisasikan nilai kontrak baru senilai Rp 8,4 triliun (di luar pajak). Pencapaian tersebut setara 28% dari target tahun ini yang ditetapkan Rp 30 triliun.
Selain masih mini, capaian tersebut juga turun 31,7% dari perolehan kontrak baru di Oktober 2018 yang tercatat mencapai Rp 12,3 triliun.
Melalui keterangan tertulis, Kamis (21/11) manajemen emiten berkode saham ADHI tersebut menjelaskan realisasi perolehan kontrak baru di Oktober 2019 didominasi oleh pembangunan mix-used Rajawali Palembang senilai Rp 335 miliar dan Flyover di daerah Cakung, Jakarta senilai Rp 237,4 miliar.
Adapun kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Oktober 2019 meliputi konstruksi dan energi sebesar 80,9%, properti sebesar 18,5% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Sedangkan tipe pekerjaan, terdiri dari gedung sebesar 73,1%, jalan dan jembatan sebesar 6,6%, serta proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api dan proyek-proyek EPC sebesar 20,3%.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 19,1%, BUMN sebesar 69% sementara swasta/lainnya sebesar 11,9%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News