kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Saat Harga Kripto Masih Volatil, Bitget Mengumumkan Whitepaper Baru


Jumat, 03 Januari 2025 / 17:34 WIB
Saat Harga Kripto Masih Volatil, Bitget Mengumumkan Whitepaper Baru
ILUSTRASI. Sparks strike representation of cryptocurrency Bitcoin in this illustration taken November 24, 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitget, exchanger mata uang kripto dan perusahaan Web3, telah merilis whitepaper baru untuk token BGB miliknya. Langkah ini di tengah lonjakan harga BGB dalam sebulan terakhir. Whitepaper terbaru ini adalah insiatif untuk burning 800 juta token BGB yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan nilai lebih dari US$ 5 miliar berdasarkan harga pasar saat ini. 

Whitepaper merupakan dokumen lengkap tentang suatu proyek token kripto yang berisi asal-usul, alokasi, dan rencana jangka panjang proyek tersebut. Ini sangat penting bagi investor aset kripto dalam melakukan analisa sebelum memutuskan  menginvestasikan aset tersebut. Selain itu, burning token secara singkat adalah proses menjaga supply token di pasar melalui cara dibakar atau dihilangkan melalui mekanisme smart contract blockchain.

Melalui whitepaper baru ini, burning sebesar 800 juta BGB akan dikurangi 40% dari total supply, sehingga supply  yang beredar menjadi 1,2 miliar. Mulai tahun 2025, Bitget akan memulai burning secara bertahap pada triwulanan ke depan dengan mengalokasikan 20% profit dari exchanger Bitget dan Bitget Wallet untuk melakukan buyback dan burning BGB.  Aktivitas burning akan tercatat dalam on-chain untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas kepada komunitas.

Bitget juga dilaporkan baru saja melakukan merger token BWB milik platform Bitget Wallet dengan BGB dalam upaya memperkuat utilitas token BGB dalam menghadapi kondisi pasar di tahun 2025. Melalui merger ini, utilitas Bitget akan berkembang dari hanya seputar ekosistem platform tersentralisasi saja ke ekosistem platform terdesentralisasi sehingga cakupan utilitasnya akan lebih luas.

Baca Juga: Bitcoin Naik Lebih dari 118% Tahun Ini, Pasar Nantikan Pergerakan Awal Tahun 2025

Platform perdagangan kripto tersentralisasi (crypto exchange) adalah tulang punggung pertumbuhan kripto menuju adopsi massal. "Misi Bitget untuk mendorong gelombang inovasi berikutnya akan terungkap di tahun mendatang," kata Gracy Chen, CEO Bitget, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (3/1).

Menurutnya, keputusan melakukan burning BGB senilai US$ 5 miliar sejalan rencana menjadikannya sebagai media nilai transaksi yang kuat. "Tahap kami berikutnya akan memperluas utilitas BGB secara on-chain, mengintegrasikannya ke lebih banyak aplikasi terdesentralisasi (dapp) dan membawanya ke masyarakat luas, menjadikan BGB tersedia untuk semua. Menjadikan utilitasnya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari," tambahnya.

BGB telah menunjukkan kinerja  luar biasa pada tahun 2024. Kapitalisasi pasarnya melibjak lebih dari 1.000% pada tahun lalu dan lebih dari 100 kali lipat sejak dirilis. Pertumbuhan ini didukung oleh rekam jejak yang terbukti dari kegunaan tokennya yang kuat dan keberhasilan ekosistem inovatif Bitget.

Perilisan whitepaper BGB yang diperbarui menandai momentum penting dalam perjalanan Bitget. Dengan mengurangi suplai, meningkatkan utilitas, dan memperluas aplikasi dunia nyata, BGB hadir untuk memperkuat lebih banyak fungsi dan produk dalam ekosistem Bitget yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan nilai jangka panjang bagi para holder-nya.

Selanjutnya: Upah Minimum Sektoral Jakarta Telah Ditetapkan, Cek Besarannya

Menarik Dibaca: Cara Bijak Investasi di Pasar Saham, Ini Tips dari BNI Sekuritas!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×