kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah tetap melemah terseret penurunan harga komoditas di tengah inflasi Oktober


Senin, 01 November 2021 / 18:06 WIB
Rupiah tetap melemah terseret penurunan harga komoditas di tengah inflasi Oktober
ILUSTRASI. Rupiah akan bergerak pada Rp 14.200 per dolar AS-Rp 14.300 per dolar AS pada Selasa (2/11).


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga komoditas yang mulai berbalik turun menyeret nilai tukar rupiah melemah. Mengutip Bloomberg, Senin (1/11), rupiah melemah 0,76% ke Rp 14.275 per dolar Amerika Serikat (AS). Kurs Jisdor  Bank Indonesia (BI) juga melemah 0,45% ke Rp 14.235 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, pergerakan harga komoditas berkorelasi erat dengan pergerakan nilai tukar rupiah. Tren harga komoditas mulai menurun. Alhasil, rupiah jadi ikut melemah. 

Tercatat, harga batubara di ICE Newcastle, Jumat (29/10), menurun 10,90% ke US$ 129,20 per metrik ton. Di awal Oktober harga batubara sempat sentuh rekor di US$ 238,30 per metrik ton. Tren penurunan harga juga terjadi pada komoditas lain. 

Baca Juga: IHSG melemah 0,58% di perdagangan perdana bulan November

Sementara itu, David memproyeksikan pergerakan rupiah di Selasa (2/11) berpotensi menguat. Sentimen positif datang karena ada kecenderungan data ISM Manufacturing PMI AS yang rilis nanti malam tidak sesuai dengan ekspektasi.

"Rupiah besok bisa saja berbalik menguat karena ada ekspektasi pengetatan moneter AS tidak sesuai dengan perkiraan," kata David. Selain itu rupiah juga berpotensi menguat karena pada Oktober 2021 Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,12%.

David memproyeksikan rentang rupiah pada Selasa (2/11), berada di Rp 14.200 per dolar AS-Rp 14.300 per dolar AS.

Baca Juga: Kompak, rupiah Jisdor juga melemah 0,45% ke Rp 14.235 per dolar AS pada Senin (1/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×