kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Pendapatan dan Laba Bersih Astra (ASII) Turun Per September 2025, Ini Sebabnya


Jumat, 31 Oktober 2025 / 20:20 WIB
Pendapatan dan Laba Bersih Astra (ASII) Turun Per September 2025, Ini Sebabnya
ILUSTRASI. Laba bersih yang diatiribusikan kepada pemilik entitas induk ASII hingga September 2025 sebesar Rp 30,11 triliun, turun 5,02% YoY.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) mencatat penurunan kinerja per kuartal III-2025.

Melansir Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (31/10/2025), pendapatan emiten otomotif ini turun tipis 1,10% secara tahunan (YoY) dari 246,32 triliun menjadi Rp 243,60 triliun per September 2025.

Berdasarkan pembagian kegiatan bisnis, pendapatan dari divisi otomotif dan mobilitas ASII meningkat 1% YoY menjadi Rp 8,81 triliun; jasa keuangan naik 8% YoY menjadi Rp 6,73 triliun, dan agribisnis 34% YoY ke Rp 853 miliar.

Selain itu, kenaikan pendapatan juga terjadi pada divisi infrastruktur yang meningkat 28% YoY ke Rp 935 miliar, teknologi informasi 20% YoY menjadi Rp 139 miliar, dan properti naik 1% menjadi Rp 164 miliar.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Astra International (ASII), Kinerja Diproyeksi Pulih

Namun, divisi alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi tercatat menurun signifikan, yakni 26% YoY menjadi Rp 7,03 triliun.

Dus, laba bersih yang diatiribusikan kepada pemilik entitas induk ASII hingga September 2025 yakni sebesar Rp 30,11 triliun, turun 5,02% YoY dari Rp 32,41 triliun setahun sebelumnya.

Adapun, kas bersih ASII, tidak termasuk anak perusahaan Jasa Keuangan, mencapai Rp 13,4 triliun, meningkat dibandingkan Rp 8,0 triliun pada 31 Desember 2024. 

Di periode yang sama, utang bersih anak perusahaan Jasa Keuangan ASII di periode ini mencapai Rp 64,6 triliun, naik dari Rp 60,2 triliun pada 31 Desember 2024. 

Menurut Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII) Djony Bunarto Tjondro, turunnya laba ASII di periode tersebut terutama disebabkan oleh harga batubara yang lebih rendah. 

Selain itu, sejumlah faktor seperti melemahnya daya beli, menyusutnya pangsa pasar, curah hujan tinggi, dan volume penjualan mobil yang lebih rendah juga turut mempengaruhi bisnis ASII di periode tersebut.

Baca Juga: Laba Astra International (ASII) Bakal Beri Kejutan Positif, Ini Rekomendasi Sahamnya

Pada segmen otomotif dan mobilitas misalnya. Pangsa pasar Astra menurun dari 56% menjadi 53%, yang disebabkan oleh berkurangnya pangsa pasar Daihatsu.

Pada divisi alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi yang pendapatannya minus 28% YoY, sang penyedia jasa penambangan yakni PT Pamapersada Nusantara mencatatkan penurunan pengupasan lapisan tanah sebanyak 10% menjadi 829 juta bank cubic metres. Ini disebabkan oleh curah hujan yang lebih tinggi serta penurunan stripping ratio sebagian kontrak pelanggan.

Meski begitu, kontribusi yang solid dari bisnis-bisnis lainnya menurut Djony turut mendukung resiliensi kinerja ASII di periode tersebut. 

Dia memperkirakan, kinerja tahun 2025 masih akan tetap sejalan dengan tren kinerja ASII saat ini. 

“Kami tetap fokus untuk menjaga disiplin keuangan dan keunggulan operasional, serta memanfaatkan kekuatan neraca keuangan kami untuk menangkap peluang pertumbuhan dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham,” pungkasnya

Selanjutnya: Prospek Positif Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Berkat Program Stimulus Pemerintah

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (1/11), Provinsi Ini Diguyur Hujan Sangat Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×