Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) sudah diperkirakan bakal terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Dengan demikian, pasar dan Bank Indonesia seharusnya sudah siap dan percaya diri akan hasil rapat Federal Reserve dalam waktu dekat. Analis meyakini, posisi rupiah sudah priced in terhadap kenaikan suku bunga AS.
Putu Agus Pransuamitra, Research & Analyst Monex Investindo Futures memperkirakan bahwa Bank Indonesia kemungkinan bakal mempertahankan kebijakan moneternya pada Rapat Dewan Gubernur, Kamis (14/12), sehari setelah rapat FOMC.
"Kenaikan suku bunga AS sudah diantisipasi, mungkin rupiah akan melemah tapi terbatas, malah bisa menguat kalau The Fed memberi outlook ekonomi tahun depan yang dovish," jelas Putu pada Kontan.co.id, Senin (11/12).
Adapun potensi rebound rupiah bila pada proyeksi ekonomi AS memberikan sinyal negatif pada potensi kenaikan suku bunga AS tahun 2018. Atas pertimbangan tersebut, Putu melihat rupiah akan terus bergerak dalam koridor sideways dengan kecenderungan melemah hingga keputusan suku bunga AS.
Untuk perdagangan Selasa (12/12), Putu memperkirakan rupiah akan berada di rentang Rp 13.525-Rp 13.560. Sedangkan dalam sepekan, kisaran pergerakan rupiah akanberada di Rp 13.480-Rp 13.590.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News