kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.304   -18,00   -0,11%
  • IDX 6.849   -19,90   -0,29%
  • KOMPAS100 991   -4,52   -0,45%
  • LQ45 760   -4,40   -0,58%
  • ISSI 223   0,08   0,04%
  • IDX30 392   -3,62   -0,92%
  • IDXHIDIV20 456   -5,67   -1,23%
  • IDX80 111   -0,50   -0,45%
  • IDXV30 113   -0,78   -0,68%
  • IDXQ30 127   -1,21   -0,95%

Rupiah Menguat Tajam, Dolar AS Melemah di Tengah Harapan Damai Timur Tengah


Rabu, 25 Juni 2025 / 04:10 WIB
Rupiah Menguat Tajam, Dolar AS Melemah di Tengah Harapan Damai Timur Tengah
ILUSTRASI. Petugas menghituang uang asing Dolar Amerika Serikat (USD) dan Indonesia Rupiah (Rp) di konter penukaran uang asing di Jakarta, Selasa (22/10/2024). Mengutip Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) Rupiah ada di posisi Rp 15.560 per USD pada Selasa (22/10), melemah 0,61% dari sehari sebelumnya di Rp 15.465 per USD.?Di pasar spot, rupiah ditutup pada posisi Rp 15.567 per USD, melemah 0,41% dari sehari sebelumnya di Rp 15.504 per USD. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/22/10/2024


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah seiring dengan pengumuman gencatan senjata di Timur Tengah.

Namun, ketidakpastian yang masih membayangi membuat volatilitas di pasar mata uang, termasuk rupiah, tetap tinggi.

Pada perdagangan Selasa (24/6), mayoritas mata uang global menguat terhadap dolar AS, sejalan dengan pelemahan indeks dolar (DXY). Rupiah tercatat menguat 0,84% ke level Rp 16.354 per dolar AS.

Baca Juga: Kurs Rupiah Berbalik Menguat Tajam Terhadap Dolar AS, Selasa (24/6)

Menurut data Trading Economics, DXY turun 0,45% dalam 24 jam terakhir ke posisi 97,97 pada pukul 18.34 WIB.

Indeks ini juga mencatatkan penurunan 0,88% dalam sepekan dan 1,14% sepanjang bulan terakhir.

Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan bahwa meskipun dolar AS melemah dalam jangka pendek, prospeknya ke depan masih akan sangat bergantung pada stabilitas geopolitik di Timur Tengah.

"Ini sangat tergantung apakah gencatan senjata benar-benar dihormati oleh kedua belah pihak," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (24/6).

Sementara itu, Global Markets Economist Maybank Indonesia Myrdal Gunarto menilai penguatan rupiah juga didorong oleh aliran dana asing atau hot money, khususnya ke pasar saham dan obligasi.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.354 Per Dolar AS pada Hari Ini (24/6)

Hal ini sejalan dengan meredanya risiko geopolitik setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran.

“Ruang penguatan rupiah masih terbuka, terutama karena faktor eksternal yang mendukung. Potensinya bisa mengarah ke Rp 16.234 per dolar AS,” ujarnya.

Di sisi lain, pelemahan dolar AS turut mengangkat minat terhadap mata uang safe haven seperti yen Jepang dan dolar Singapura.

Namun, menurut David, pilihan aset masih akan sangat tergantung pada jangka waktu investasi.

“Dalam jangka pendek, mata uang safe haven dan hard currency masih akan menjadi pilihan,” imbuhnya.

Selanjutnya: Hari Ini Ganjil Genap Jakarta Berlaku atau Tidak? Cek Ketentuannya

Menarik Dibaca: Promo Genki Sushi Payday's Call 23-30 Juni, 6 Supreme Sushi + 4 Ocha Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×