kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rupiah menguat ke level Rp 13.972 per dollar AS, ini alasannya


Kamis, 31 Januari 2019 / 18:56 WIB
Rupiah menguat ke level Rp 13.972 per dollar AS, ini alasannya


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berada dalam tren bullish sejak pertengahan Desember tahun lalu sampai saat ini, beriringan dengan pelemahan dollar Amerika Serikat. Bahkan, pencapaian saat ini terbesar sepanjang tahun.

Mengutip Bloomberg pada Kamis (31/1) pukul 16.10 WIB rupiah terapresiasi 1,12% di level Rp 13.972 per dollar AS. Kurs Bank Indonesia (BI) pun menunjukkan rupiah berada di Rp 14,072 per dollar AS. Angka ini tumbuh 0,28% dari nilai rupiah kemarin yakni Rp 14,112 per dollar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menyebut pencapaian rupiah hari ini merupakan prestasi yang baik. Sebab di antara mata uang negara emerging market lain, mata uang Garuda menjadi juaranya.

Rilis data defisit nerca perdagangan pada kuartal IV tahun lalu telah meraih pencapaian positif. “Surplus dibanding tahun sebelumnya di level 2,5% ini menindikasikan perekonomian Indonesia yang akan tumbuh,” kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Kamis (31/1).

Ekonomi AS nampaknyan kian merosot karena shutdown pemerintahannya yang berlangsung lebih dari senbulan. Ini membuat kinerja negara ini dalam sejumlah lini memburuk.

Kata Ibrahim total utang AS mencapai US$ 21,9 triliun. Jika dijabarkan sekitar 60% berasal dari pemerintah, sisanya berasal dari sektor swasta . Kemudian devisit nerasca berjalan sekitar US$ 1 triliun.

Sementara gonjang-ganjing ekonomi global yang melemah juga mulai terlihat. Untuk itu The Fed mempertahankan suku bunganya di 2,25%-2,5%. “Karena kalau AS menaikan kembali suku bunga akan membuat kondisi ekonominya makin runyam,” ujar dia.

Menurutnya bahkan sepanjang semester I tahun ini kemungkinan AS tidak akan menaikan suku bunga.

Di sisi lain, China merilis data yang prositif kemarin. Misalnya data non-manufaktur sebesar 57,7 atau di atas ekspektasi yang sebesar 53,9. Begitu pula dengan rilis data manufaktur yang mencatat pencapaian 49,5 sedikit lebih tinggi dari prediksi analis sebesar 49,3.

Proposal Brexit pun masih di awang-awang. Pasalnya Inggris melakukan amandemen dengan parlemen, tetapi ditolak. Di mana kemungkinan akan melakukan voting ke dua. Setidaknya Brexit diharapkan selesai pada tanggal 29 Maret 2019.

Hari ini adalah hari terakhir pertemuan AS dan China setingkat menteri yang membahas keberlangsungan perang dagang. “Kalau hasinya positif bisa saja rupiah berada di level Rp 13.940 per dollar AS,” katanya.

Ia memprediksi dengan segala sentimen yang ada setidaknya rupiah akan mengaut sampai semester I tahun ini. Untuk perdagangan besok rupiah akan bergerak di Rp 13.870-Rp 14.100 per dollar AS. Sepekan rupiah akan berada dalam kisaran Rp 13.880-Rp 14.100 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×