kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah menguat tersokong arus modal asing


Kamis, 31 Januari 2019 / 17:33 WIB
Rupiah menguat tersokong arus modal asing


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah terus terapresiasi pada awal tahun ini. Bahkan pada hari ini mata uang Garuda unjuk gigi sampai menyentuh level tertinggi sejak Juni 2018.

Mengutip Bloomberg pada Kamis (31/1), rupiah terapresiasi 1,12% di level Rp 13.973 per dollar Amerika Serikat (AS) dari hari sebelumnya Rp 14.131 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) pun menunjukan rupiah berada di Rp 14.072 per dollar AS. Angka ini menguat 0,28% dari nilai rupiah kemarin yakni Rp 14.112 per dollar AS.

Ekonom Sucor Sekuritas, Luthfi Ridho menilai, arus modal asing yang masuk ke pasar saham dan obligasi Indonesia adalah sentimen yang cukup besar sehingga rupiah positif hari ini. Menurut Luthfi, ketika ekonomi AS dan global melemah investor asing akan lari ke negara-negara emerging market.

Dia melihat, saat ini di Asia hanya ada empat negara yang paling memiliki prospek baik, yakni Filipina, Vietnam, Indonesia dan India. Nah, katanya dengan pencapaian perekonimian makro Indonesia paling stabil, sehingga Indonesia paling relevan bagi investor asing masuk saat ini.

Berdasarkan Bloomberg, dana asing yang masuk mencapai US$ 1,79 miliar, ini juga paling tinggi di kawasan Asia Tenggara. “Kebutuhan dollar di dalam negeri rendah
karena harga minyak turun,” kata Luthfi kepada Kontan.co.id, Kamis (31).

Berbicara komoditas minyak, seiring dengan pelemahan dollar AS sejak pertengahan Desember sampai dengan sekarang harga komoditas ini pun terdepresiasi.

Dalam sepekan ke depan rupiah masih dalam tren bullish. Luthfi memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.000-Rp 14.500 per dollar AS selama sepekan. “Jangan kaget kalau nanti rupiah balik lagi ke Rp 14.000,” kata dia. Penegasannya karena BI tidak akan diam saja jika rupiah terlampau bergejolak.

Adapun rupiah sampai dengan akhir tahun diramal berada di level Rp 14.000-Rp 15.000 per dollar AS. Menurut Luthfi, ini sejalan dengan asumsi pemerintah, harga minyak yang masih bisa lonjak, dan kemungkinan The Fed menaikan suku bunga pada semester II tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×