Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren positif masih menaungi nilai tukar rupiah dalam beberapa hari terakhir. Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (6/2), rupiah kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Ini menjadi penguatan selama empat hari berturut-turut.
Mengutip dari Bloomberg, rupiah menguat 0,40% ke level Rp 13.635 per dolar AS. Pada penutupan Rabu (5/2), mata uang garuda ini berada di level Rp 13.690.
Sementara pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga menguat 0,40% menjadi Rp 13.662 per dolar AS.
Baca Juga: Sentimen eksternal, rupiah berhasil di tutup menguat ke Rp 13.635 per dolar AS
Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyebut, perkembangan vaksin corona yang semakin menemui titik terang berhasil meredakan kekhawatiran pasar. Di mana tim medis China dan ilmuwan di Inggris mengklaim ada kemajuan dalam pengembangan vaksinnya.
“Selain corona, penguatan juga didorong oleh pernyataan China yang akan memangkas setengah tarif impor AS senilai US$ 75 miliar. Ini memberikan sentimen positif ke pasar terhadap kelanjutan negosiasi fase kedua,” jelas Faisyal ketika dihubungi Kontan.co.id.
Sementara dari dalam negeri, ekonom BCA David Sumual menilai cash inflow yang masuk ke pasar obligasi terus meningkat. Ini menjadi salah satu faktor penguatan rupiah dari dalam negeri.
Baca Juga: Ekonom bank Permata prediksi cadangan devisa Januari 2020 meningkat US$ 3 miliar
“Cash inflow pasar obligasi juga meningkat, sejak awal tahun angkanya masih net positif. Sementara data pertumbuhan ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) sesuai ekspektasi, jadi tidak punya pengaruh yang cukup kuat,” papar David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News