kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rupiah menanti pernyataan The Fed


Senin, 25 Juli 2016 / 09:00 WIB
Rupiah menanti pernyataan The Fed


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Penantian pasar pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini bisa memberikan keuntungan bagi rupiah. Dengan kuatnya fundamental dalam negeri, mata uang Garuda diprediksi masih bisa unggul di awal pekan.

Di pasar spot Jumat (22/7), valuasi rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terangkat 0,03% menjadi 13.095 dibanding hari sebelumnya. Sementara mengacu kurs tengah Bank Indonesia, rupiah menguat 0,15% ke 13.102.

Resti Afiadinie, Analis Tresuri Bank BNI, mengatakan, fokus pasar tersedot pada rapat FOMC di tengah pekan. Dengan dugaan The Fed belum akan menaikkan suku bunga di bulan Juli 2016, maka dollar AS bisa sedikit tergores.

"Celah itu bisa dimanfaatkan rupiah untuk unggul, terutama karena dari dalam negeri meski minim sentimen tapi keseluruhan positif," ujar Resti. Hanya, memang rentangnya terbatas, mengingat pasar global akan cenderung wait and see dan berhati-hati.

Dari dalam negeri sendiri, setelah pemberlakuan tax amnesty dan keputusan BI mempertahankan suku bunga, nyaris semua katalis menopang pergerakan rupiah..

Sementara Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures,  lebih menyoroti minimnya dukungan data ekonomi AS. Itu akan semakin memojokkan posisi USD di awal pekan.

"Di awal pekan, tidak ada data ekonomi yang bisa jadi daya tahan USD, semua hanya soal FOMC," papar Putu. Peluang penguatan rupiah terbuka lebih lebar, jika di awal pekan surplus neraca perdagangan Jepang meningkat.

Apalagi jika peran yen sebagai safe haven terangkat di tengah kekhawatiran hasil FOMC. Hal tersebut bisa memberi suntikan kekuatan sebagai sesama mata uang Asia.

"Kini. yang penting bagi pasar  adalah arah pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen," ujar Putu. Meski hampir pasti suku bunga The Fed tidak akan naik Juli 2016 ini, pasar masih menduga peluang tersebut terbuka pada Desember 2016.

"Pasca rapat BI, hanya FOMC yang bisa memberi pengaruh pergerakan yang signifikan," terang Putu. Saat pasar menanti hasil FOMC, rentang pergerakan akan tetap sempit.

Pada Senin (25/7) Putu menduga rupiah akan bergerak di kisaran 13.040-13.160. Sementara Resti menebak, rupiah bergulir di antara 13.080-13.130.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×