kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.913.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.250   24,00   0,15%
  • IDX 6.853   -62,65   -0,91%
  • KOMPAS100 997   -10,66   -1,06%
  • LQ45 762   -8,22   -1,07%
  • ISSI 225   -2,24   -0,99%
  • IDX30 393   -4,12   -1,04%
  • IDXHIDIV20 456   -3,01   -0,66%
  • IDX80 112   -1,24   -1,09%
  • IDXV30 113   -0,95   -0,84%
  • IDXQ30 128   -0,98   -0,76%

Rupiah melemah hari ini, simak prediksi analis untuk besok


Selasa, 28 Januari 2020 / 18:08 WIB
Rupiah melemah hari ini, simak prediksi analis untuk besok
ILUSTRASI. Petugas memeriksa tumpukan uang kertas pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.


Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah terus mencatatkan tren pelemahan semenjak awal pekan ini. Melansir Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,21% ke level Rp 13.644 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (28/1).

Sedangkan, rupiah pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) berada di level Rp 13.647, melemah 0,26% dari hari sebelumnya.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan besok rupiah akan cenderung bergerak flat dengan potensi melemah. 

Setidaknya dua sentimen eksternal akan menekan pergerakan rupiah besok.

Baca Juga: Ekonom: Dibayangi sentimen virus corona, rupiah berpotensi melemah besok

Pertama, isu penyebaran virus corona yang terjadi tidak hanya di Wuhan, China. Kekhawatiran penyebaran virus mendorong investor lari dari aset berisiko menuju aset aman atau aset safe haven.

Alwi Menjelaskan, rupiah termasuk ke dalam aset berisiko. Sehingga ada kemungkinan investor mulai beralih dari rupiah menuju dolar AS yang termasuk safe haven.

Selain itu menurutnya, virus corona akan menyebabkan perekonomian global melambat. Padahal, perekonomian global baru saja berangsur pulih pasca kesepakatan dagang fase pertama antara AS dan China ditandatangani.

“Virus corona akan memangkas pertumbuhan ekonomi China 1,2 poin persentase. Jadi perkiraan 6% menjadi 4,8%,” jelasnya kepada kontan.co.id Selasa (28/1).

Kondisi ini akan menghambat arus modal pasar keuangan Asia yang menyebabkan mata uang emerging market termasuk rupiah tertekan.

Selain itu, ekspektasi pasar terhadap hasil pasar FOMC tanggal 29 nanti dapat ikut menekan pergerakan rupiah. Pasar optimistis Bank Sentral AS, The Fed masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuan rendah serta indeks consumer confidence AS meningkat dari periode sebelumnya.

“Dari dua faktor di atas pergerakan rupiah akan cenderung flat, kalaupun terjadi pelemahan mungkin agak tipis,” jelasnya.

Alwi menilai faktor internal akan sedikit menahan pelemahan rupiah besok. Arus modal asing ke dalam negeri yang tinggi menjadi faktor utamanya.

“Foreign Direct Investment (FDI) di kuartal IV-2019 diperkirakan naik menjadi 17,8% dari kuartal sebelumnya 9,5%,” tandasnya.

Meningkatnya FDI Indonesia mengindikasikan kinerja makro ekonomi yang positif. Hal tersebut menjadi stimulus bagi investor asing untuk terus menanam modalnya di Indonesia sehingga pelemahan rupiah dapat sedikit tertahan.

Baca Juga: Rupiah terus melemah dan berada di Rp 13.656 per dolar AS

Seiring dengan perkiraan pergerakan rupiah flat berpotensi melemah, Alwi memperkirakan mata uang Garuda akan bergerak di rentang Rp 13.560 hingga Rp 13.705 per dolar AS pada perdagangan Rabu (29/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×