kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rupiah melemah hari ini, ada peluang untuk rebound besok


Rabu, 11 Juli 2018 / 19:14 WIB
Rupiah melemah hari ini, ada peluang untuk rebound besok
ILUSTRASI. Petugas Merapikan Mata Uang Rupiah


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah dalam pekan ini kembali berlanjut. Mengutip Bloomberg, Rabu (11/7), mata uang Garuda di pasar spot kembali ditutup melemah sebesar 0,13% ke level Rp 14.385 per dollar Amerika Serikat (AS).

Begitu pula dengan kurs rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada website Bank Indonesia yang tercatat di posisi Rp 14.391 atau melemah 0,45% dari posisi di hari sebelumnya.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail, berpendapat, kurs rupiah kembali tertekan lantaran kembali menegangnya konflik perang dagang antara AS dan China. Seperti yang diketahui, semalam, pemerintahan AS kembali merilis daftar terbaru barang-barang China yang akan dikenakan tarif tambahan dengan total nilai US$ 200 miliar.

"Pasar bereaksi negatif terhadap keputusan Trump tersebut," ujar Mikail, Rabu (11/7).

Dus, Mikail menilai sentimen dari rencana pemberlakuan tarif terbaru Trump tersebut hanya akan bersifat sementara. Pasalnya, masih ada waktu dua bulan hingga tambahan tarif tersebut direalisasikan.

"Masih harus melihat seperti apa reaksi China, tapi masih ada kesempatan kedua negara menegosiasikan win-win solution," kata dia.

Adapun, Mikail yakin ruang penguatan bagi rupiah sejatinya masih terbuka. Terutama, dalam seminggu terakhir sudah mulai tampak aliran dana asing masuk kembali ke pasar obligasi domestik.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, kepemilikan asing pada Surat Berharga Negara (SBN) dalam periode 2 Juli - 10 Juli tercatat meningkat Rp 4,44 triliun menjadi Rp 832 triliun.

"Ini karena yield obligasi kita semakin kompetitif seiring dengan kenaikan suku bunga acuan yang sudah 100 basis poin tahun ini," ujar Mikail.

Ia juga optimistis, neraca dagang di bulan Juni yang datanya akan dirilis awal pekan depan berpotensi surplus. Prediksinya, neraca dagang bisa mencatat surplus sekitar US$ 1 miliar pada Juni kemarin.

Untuk itu, Mikail memperkirakan pada perdagangan besok, Kamis (12/7), nilai tukar rupiah bisa menguat. "Kita lihat seperti apa respon China, tapi tampaknya tidak akan terlalu keras," pungkasnya.

Perhitungannya, besok rupiah akan bergerak menguat dalam rentang Rp 14.300 - Rp 14.350 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×