Reporter: Michelle Clysia Sabandar | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah sulit menandingi dollar Amerika Serikat ketika The Greenback mulai bangkit. Sentimen perang dagang antara AS dan China masih jadi tekanan buat rupiah.
Mengutip Bloomberg hari ini (11/7) rupiah di pasar spot melemah 0,13% ke level Rp 14.385. Senada, kurs tengah Bank Indonesia juga mencatat pelemahan sebesar 0,45% di level Rp 14.391.
Analis Asia Trade Points Futures, Andri Hardianto mengatakan pelemahan rupiah hari ini dikarenakan dollar Amerika Serikat (AS) mengalami rebound. "Dalam beberapa hari ini memang dollar AS sempat tertekan dari efek perang dagang dengan China," ujarnya kepada Kontan.co.id.
Sekadar tahu, dollar AS mengawali perdagangan minggu ini dengan pelemahan. Rupiah juga mengawali minggu ini dengan bertenaga di level Rp 14.330.
Menurut Andri, saat ini pasar tengah menunggu data inflasi Amerika Serikat. Namun ia berharap jika memang hasil datanya bagus, reaksi pasar akan biasa saja sehingga rupiah tidak akan semakin tertekan.
Berbicara dari dalam negeri, saat ini belum ada sentimen yang bisa membantu untuk mendorong penguatan rupiah. Meski bank Indonesia sudah menaikkan suku bunga dan data inflasi Indonesia selama bulan Juni terbilang bagus nyatanya belum mampu mendorong penguatan rupiah.
Dampak terhadap Indonesia mengenai perang dagang antara AS-China juga masih penuh dengan ketidakpastian. Jadi pasar saat ini tengah wait and see karena kepercayaan mereka terhadap rupiah belum sepenuhnya 100% kembali.
Andri memproyeksikan rupiah masih akan melanjutkan pelemahannya dalam perdagangan besok. Ia memperkirakan rupiah akan menyentuh Rp 14.400 dengan kisaran Rp 14.400- Rp 14.420 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News