Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Rupiah masih melemah. Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (2/8) pukul 13.03 WIB di pasar spot, kurs rupiah di angka Rp 14.228 per dolar AS, melemah 0,79% dari posisi penutupan kemarin pada Rp 14.116 per dolar AS.
Di JISDOR rupiah juga ikut melemah 0,74% di level Rp 14.203 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin US$ 14.098 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah terus melemah 0,81% di level Rp 14.230 per dolar AS (Pukul 11.53 WIB)
Kepala Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengatakan, pergerakan rupiah cenderung masih akan terdepresiasi hingga sisa akhir tahun.
Bukan karena dampak dari penurunan suku bunga acuan The Fed (FFR) berkepanjangan, tapi juga karena kondisi fundamental Tanah Air yang masih terlilit defisit transaksi berjalan (CAD).
"Selama struktural CAD belum berubah, rupiah akan terus bergerak terdepresiasi secara terukur," kata Enrico kepada Kontan, Kamis (1/8).
Sementara itu, dampak sikap The Fed yang hawkish terhadap kebijakan moneternya berhasil membuat dollar AS menguat terhadap mata uang dunia lainnya. Enrico memperkirakan, selama data ekonomi AS masih cukup solid peluang untuk FFR kembali dipangkas baru akan terjadi di Desember 2019.
Baca Juga: Rupiah masih melemah 0,74% di level Rp 14.220 per dolar AS (Pukul 10.43 WIB)
Saat itu terjadi, bisa dipastikan aliran dana asing yang masuk ke negara berkembang atau emerging market seperti Indonesia cenderung akan melambat. Bahkan, tercermin dari kondisi Kamis (1/8), asing cenderung melakukan profit taking saat mengetahui sikap hawkish The Fed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News