kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rupiah terus melemah 0,81% di level Rp 14.230 per dolar AS (Pukul 11.53 WIB)


Jumat, 02 Agustus 2019 / 12:02 WIB
Rupiah terus melemah 0,81% di level Rp 14.230 per dolar AS (Pukul 11.53 WIB)


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Rupiah terus melemah siang ini. Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (2/8) pukul 11.53 WIB di pasar spot, kurs rupiah di angka Rp 14.230 per dolar AS, melemah 0,81% dari posisi penutupan kemarin pada Rp 14.116 per dolar AS.

Di JISDOR rupiah juga ikut melemah 0,74% di level Rp 14.203 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin US$ 14.098 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah masih melemah 0,74% di level Rp 14.220 per dolar AS (Pukul 10.43 WIB)

Rupiah menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam terhadap dolar AS dibanding mata uang negara-negara Asia lainnya.

Kepala Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengatakan, pergerakan rupiah cenderung masih akan terdepresiasi hingga sisa akhir tahun.

Bukan karena dampak dari penurunan suku bunga acuan The Fed (FFR) berkepanjangan, tapi juga karena kondisi fundamental Tanah Air yang masih terlilit defisit transaksi berjalan (CAD).

Baca Juga: Rupiah di kurs tengah BI melorot ke Rp 14.203 per dolar AS

"Selama struktural CAD belum berubah, rupiah akan terus bergerak terdepresiasi secara terukur," kata Enrico kepada Kontan, Kamis (1/8).

Sementara itu, dampak sikap The Fed yang hawkish terhadap kebijakan moneternya berhasil membuat dollar AS menguat terhadap mata uang dunia lainnya. Enrico memperkirakan, selama data ekonomi AS masih cukup solid peluang untuk FFR kembali dipangkas baru akan terjadi di Desember 2019.

Saat itu terjadi, bisa dipastikan aliran dana asing yang masuk ke negara berkembang atau emerging market seperti Indonesia cenderung akan melambat. Bahkan, tercermin dari kondisi Kamis (1/8), asing cenderung melakukan profit taking saat mengetahui sikap hawkish The Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×