kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Rupiah luruh ke rekor terlemah terhadap dollar


Senin, 05 November 2012 / 10:45 WIB
Rupiah luruh ke rekor terlemah terhadap dollar
ILUSTRASI. Pekerja menurunkan muatan kargo dari pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 143 setibanya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM)


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |

JAKARTA. Rupiah turun mencetak rekor terendahnya lagi terhadap dollar AS pada pembukaan pagi, Senin (5/11). Performa mata uang Garuda memudar terhadap the greenback menjelang rilis data Produk Domestik Bruto (PDB), yang rencananya akan keluar siang nanti.

Pasangan (USD/IDR) melemah menjadi Rp 9.634, level terendah rupiah selama tahun 2012 ini.

Kepala Riset Divisi Treasury, Bank Negara Indonesia (BNI), Nurul Eti Nurbaeti memproyeksikan data PDB akan melemah dibanding kuartal II yang sebesar 6.37%. Namun ia memprediksi angka PDB akan bertahan di atas level 6%.

Karenanya, menjelang pengumuman PDB tersebut, potensi pergerakan  pasangan (USD/IDR) akan cenderung melemah bagi rupiah, berada di kisaran  9.590-9.650

Pengamat Valas Farial Anwar mengomentari pelemahan rupiah terhadap dollar AS, karena ajang spekulasi menjelang pemilihan presiden AS nanti malam. Di periode yang sama, indeks dollar AS, acuan nilai dollar terhadap mata uang mayoritas naik le level 80,59.

"Spekulasi ini menambah tekanan terhadap dollar, namun saya meyakini siapa pun presiden AS nanti, rupiah tidak akan mengalami perubahan, yaitu tetap pada tren pelemahannya," kata Farial kepada KONTAN, Senin (5/11).

Menurut Farial, dibanding mata uang Asia Tenggara lainnya, performa rupiah belakangan ini sangat buruk. hal ini dikarenakan tidak efektifnya peraturan Bank indonesia (BI) mengenai penempatan dana hasil ekspor para eksportir kepada Bank dalam negeri.

"Eksportir memang memasukkan dananya ke Bank dalam negeri, tapi tidak beberapa lama mereka menyalurkannya kembali ke luar negeri.seperti ke Singapura, Taiwan ataupun Hongkong. Hal ini yang memberatkan pergerakan rupiah," jelas Farial.

Selain itu, bila rupiah mendapatkan intervensi oleh BI, maka bakal banyak menggerus cadangan devisa. Farial mengkhawatirkan, jika dollar AS tetap naik terhadap rupiah ditengah harga minyak yang juga terus terdongkrak, maka pemerintah akan kewalahan membiayai subsidi mereka untuk BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×