kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Penjualan SBN Ritel Capai Rp 137,7 Triliun hingga Oktober 2025


Minggu, 26 Oktober 2025 / 17:35 WIB
Penjualan SBN Ritel Capai Rp 137,7 Triliun hingga Oktober 2025
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan mengatakan sampai dengan Oktober 2025, total penjualan seluruh SBN Ritel adalah sebanyak Rp 137,7 triliun.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun berjalan, pemerintah telah menerbitkan enam seri Surat Berharga Negara Ritel (SBN) Ritel, di antaranya ORI027, ST014, SR022, SBR014, SR023, dan terbaru ORI028.

Plt. Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Novi Puspita Wardani mengatakan, sampai dengan Oktober 2025, total penjualan seluruh SBN Ritel adalah sebanyak Rp 137,7 triliun.

"Angka ini termasuk hasil penerbitan ORI028 dengan nilai penjualan sebesar Rp 15,5 triliun yang akan setelmen pada 29 Oktober 2025," katanya kepada Kontan, Jumat (24/10/2025).

Baca Juga: Melirik Peluang Kinerja & Rekomendasi Emiten Sektor Infrastruktur Jelang Akhir Tahun

Sebagai perbandingan, lanjut Novi, total penjualan SBN Ritel pada tahun 2024 adalah sebanyak Rp 148,36 triliun.

"Sementara itu, untuk SBN Ritel yang jatuh tempo hingga Oktober 2025 mencapai Rp 111,6 triliun," imbuhnya.

Adapun di sisa tahun 2025, masih ada SBN Ritel yang akan diterbitkan, yaitu Sukuk Tabungan (ST) seri ST015. Penawaran ST015 direncanakan pada 10 November hingga 3 Desember 2025.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, Ramdhan Ario Maruto mengatakan, prospek penjualan ST015 akan sangat bergantung pada besaran kuponnya.

"SBN Ritel seperti ORI, ST, dibandingkan dengan instrumen lain seperti saham, sebetulnya lebih terukur," ujar Ramdhan.

Namun, ia menuturkan, masyarakat akan membandingkan antar instrumen investasi untuk memilih instrumen yang dapat memberikan return paling maksimal.

"Maka, kupon yang terlalu kecil dapat membuat sebagian masyarakat jadi cukup tertahan diri untuk masuk ke instrumen ini nantinya," pungkas Ramdhan.

Baca Juga: Emiten Ramai-Ramai Gelar Buyback Saham, Mana yang Paling Menarik?

Selanjutnya: OJK Finalisasi Rancangan Aturan Penempatan Investasi di Instrumen ETF Emas

Menarik Dibaca: IHSG Diperkirakan Terkoreksi, Ini Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (27/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×