kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Rupiah Melemah ke Rp 16.191 per Dolar AS, Simak Proyeksinya untuk Senin (22/7)


Jumat, 19 Juli 2024 / 18:35 WIB
Rupiah Melemah ke Rp 16.191 per Dolar AS, Simak Proyeksinya untuk Senin (22/7)
ILUSTRASI. Petugas menghitung pecahan 100 dolar AS di jasa penukaran uang asing Dolar Indo, Melawai, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Rupiah di pasar spot turun 0,22% ke level Rp 16.191 per dolar AS, pada perdagangan Jumat (19/7).


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amrika Serikat (AS) ditutup melemah. Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot turun 0,22% ke level Rp 16.191 per dolar AS, pada perdagangan Jumat (19/7). 

Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah juga melemah 0,27% ke Rp 16.199 per dolar AS pada perdagangan Jumat (19/7). 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan, meningkatnya optimisme terhadap penurunan suku bunga di AS, dengan para pedagang memperkirakan lebih dari 90% kemungkinan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September, menurut CME Fedwatch. 

Baca Juga: Pelemahan Rupiah Menyempit ke Rp 16.195 Per Dolar AS pada Jumat (19/7) Siang

Kemudian, Ibrahim bilang, European Central Bank (ECB) mempertahankan suku bunga kebijakannya pada level 4,25% pada pertemuan Juli 2024.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan bahwa keputusan penurunan suku bunga kebijakan pada tanggal September 2024 terbuka lebar, mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga lagi pada 2024.

Selain itu, Ibrahim menjelaskan laporan media minggu ini menunjukkan bahwa AS sedang mempertimbangkan pembatasan perdagangan yang lebih ketat terhadap Tiongkok, terutama sektor teknologi dan pembuatan chip di negara tersebut. 

“Laporan tersebut meningkatkan kekhawatiran atas perang dagang baru antara Beijing dan Washington, mengingat hubungan dagang antara keduanya sudah tegang,” kata Ibrahim dalam riset harian, Jumat (19/7). 

Baca Juga: Simak! Ini Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Perdagangan Jumat (19/7)

Sedangkan sentimen dari internal, dia mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong peningkatan kinerja dagang pada semester II/2024. 

“Salah satunya, yakni dengan memperkuat transformasi struktur ekspor ke arah peningkatan ekspor produk manufaktur, memperluas pasar ekspor ke Asean, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin,” imbuhnya. 

Tak hanya itu, Ibrahim mengatakan bahwa pemerintah juga berkomitmen untuk menyelesaikan perjanjian perdagangan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan Free Trade Agreement (FTA) yang belum tuntas. 

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Jelang Akhir Pekan, Jumat (19/7)

Selanjutnya, pemerintah juga akan meningkatkan ekspor dengan fokus utama pada penurunan tarif, memberikan perhatian khusus pada negara-negara yang berfungsi sebagai hub-regional, memperkuat peran perwakilan perdagangan luar negeri, dan digitalisasi perdagangan. 

Dengan faktor-faktor tersebut, Ibrahim memproyeksikan untuk perdagangan Senin (22/7), mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp 16.180 - Rp 16.240 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×