Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amrika Serikat (AS) di perdagangan kemarin. Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot turun 0,34% ke level Rp 16.155 per dolar AS pada Kamis (18/7).
Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah juga melemah 0,19% ke Rp 16.160 per dolar AS pada Kamis (18/7).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, salah satu sentimen yang membuat rupiah melemah yakni, lantaran sebagian investor berpindah ke aset mata uang negara berkembang lainnya. Dia menyebutkan bahwa beberapa negara, seperti Filipina, memberikan sinyal penurunan suku bunga, sehingga aset dalam denominasi peso cenderung lebih atraktif.
“Rupiah masih dipenuhi ketidakpastian dan risiko terkait twin deficit di sisi fiskal dan transaksi berjalan,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (18/7).
Baca Juga: Peluang Investasi Obligasi Saat Suku Bunga Sedang Tinggi
Meski begitu, Josua melihat bahwa rupiah berpotensi akan menguat terbatas pasca potensi meningkatnya data Jobless Claims.
Dia memproyeksi rupiah masih akan bergerak melemah di kisaran Rp 16.125 per dolar AS-Rp 16.225 per dolar AS pada perdagangan Jumat (19/7).
Analis pasar mata uang Lukman Leong juga memperkirakan rupiah masih akan tertekan terhadap dolar AS di tengah sentimen risk off regional oleh kekhawatiran meningkatnya tensi geopolitik dari pernyataan Trump dan Biden seputar China dan Taiwan.
“Namun adanya intervensi dari Bank Indonesia (BI) diharapkan dapat menahan pelemahan rupiah yang lebih besar lagi,” kata Lukman kepada Kontan.co.id,Kamis (18/7).
Lukman memperkirakan pada perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (19/7), rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi ditutup melemah di kisaran Rp 16.100 per dolar AS-Rp 16.250 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News