kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Rupiah Diprediksi Melemah Pada Rabu (21/9), Dibayangi Ketidakpastian Global


Rabu, 21 September 2022 / 06:45 WIB
Rupiah Diprediksi Melemah Pada Rabu (21/9), Dibayangi Ketidakpastian Global


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (21/9). Faktor utama pelemahan rupiah masih berasal dari eksternal.

Analis DCFX Futures Lukman Leong memprediksi, kurs rupiah terhadap dolar AS akan melemah terbatas. Hal ini sejalan dengan pelaku pasar yang cenderung wait and see menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting pada Rabu (20/9) malam waktu setempat atau pada Kamis (21/9) dini hari WIB.

Menurut Lukman, bank sentral AS The Fed kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis point (bps) dengan kemungkinan 20% untuk menaikkan 100 bps. 

Baca Juga: Mata Uang Asia Kompak Melemah Terhadap Dollar AS

"Pelaku pasar juga mengantisipasi adanya pernyataan sikap hawkish dari The Fed," ucap Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (20/9).

Di samping itu, pelaku pasar juga menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang berlangsung pada 21-22 September 2022. BI diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps dengan pernyataan yang cenderung netral.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo juga memperkirakan, kurs rupiah terhadap USD kemungkinan melemah tipis di kisaran Rp 15.000 pada Rabu (21/9). Sentimen yang mendasari saat ini adalah ketidakpastian global.

Jika The Fed menaikkan suku bunga hingga 100 bps, maka bisa menjadi tanda inflasi masih akan bertahan lama dan memicu gejolak di pasar finansial. Sentimen negatif juga datang dari China di mana tanda-tanda perlambatan ekonomi semakin terlihat.  

"Pergerakan nilai tukar rupiah juga menunggu kebijakan suku bunga BI, tetapi tidak akan berefek besar. Saat ini, ritme rupiah lebih dipengaruhi situasi global," ucap Sutopo.

Baca Juga: Ketidakpastian Global Meningkat, Rupiah Diprediksi Kembali Melemah pada Rabu (21/9)

Sutopo memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan bergerak di kisaran Rp 14.900-Rp 15.000 pada Rabu (21/9). Sementara Lukman memprediksi pergerakan kurs rupiah akan berada di rentang Rp 14.925-Rp 15.050 per dollar AS.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa (21/9) melemah 0,04% ke Rp 14.983,5 per dolar AS. 
Sementara itu, menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah berada di Rp 14.975 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×