kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Ketidakpastian Global Meningkat, Rupiah Diprediksi Kembali Melemah pada Rabu (21/9)


Selasa, 20 September 2022 / 19:37 WIB
Ketidakpastian Global Meningkat, Rupiah Diprediksi Kembali Melemah pada Rabu (21/9)
ILUSTRASI. Proyeksi pergerakan rupiah untuk Rabu (21/9)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi melemah pada perdagangan Rabu (21/9). Faktor utama pelemahan ini masih berasal dari eksternal.

Analis DCFX Futures Lukman Leong memprediksi, rupiah melemah terbatas. Hal ini sejalan dengan pelaku pasar yang cenderung wait and see menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting pada Rabu (21/9) malam waktu setempat atau pada Kamis (22/9) dini hari WIB.

Menurut Lukman, Federal Reserve (The Fed) kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis point (bps). Sementara untuk kenaikan 100 bps memiliki kemungkinan 20%.

"Pelaku pasar juga mengantisipasi adanya pernyataan sikap hawkish dari The Fed," ucap Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (20/9).

Di samping itu, pelaku pasar juga menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang berlangsung pada 21-22 September 2022. BI diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps dengan pernyataan yang cenderung netral.

Baca Juga: Pelemahan Rupiah Bersifat Sementara, Ada Potensi Menguat di Akhir Tahun 2022

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo juga memperkirakan, rupiah kembali tertekan dan berada dalam kisaran Rp 15.000 pada Rabu (21/9). Sentimen yang mendasari saat ini adalah ketidakpastian global.

Jika The Fed menaikkan suku bunga hingga 100 bps, maka bisa menjadi tanda inflasi masih akan bertahan lama dan memicu gejolak di pasar finansial. Sentimen negatif juga datang dari China di mana tanda-tanda perlambatan ekonomi semakin terlihat.  

"Pergerakan nilai tukar rupiah juga menunggu kebijakan suku bunga BI, tetapi tidak akan berefek besar. Saat ini, ritme rupiah lebih dipengaruhi situasi global," ucap Sutopo.

Sutopo memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.900-Rp 15.000 per dolar AS pada Rabu (21/9). Sementara Lukman memprediksi pergerakan rupiah berada dalam rentang Rp 14.925-Rp 15.050 per dollar AS.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa (21/9) melemah 0,04% ke Rp 14.984 per dolar AS. Sementara itu, menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah berada di angka Rp 14.975 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×