CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Rupiah Diperkirakan Melemah di Perdagangan Senin (22/7)


Minggu, 21 Juli 2024 / 15:29 WIB
Rupiah Diperkirakan Melemah di Perdagangan Senin (22/7)
ILUSTRASI. Petugas menata dan mencatat uang asing dolar Amerika Serikat di Pooling Center, Bank Mandiri, Jakarta, Senin (8/7/2024). Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 tercatat sebesar US$ 140,2 miliar, meningkat dibandingkan posisi akhir Mei 2024 yang sebesar US$ 139,0 miliar. Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO. ID - JAKARTA. Rupiah diperkirakan mengawali awal pekan depan Senin (22/7) dalam tren pelemahan.  Antisipasi terhadap data ekonomi Amerika Serikat (AS) meningkatkan kembali posisi greenback.

Pengamat Mata Uang dan Komoditas, Lukman Leong mencermati, rupiah melemah di tengah kekhawatiran tensi perdagangan dan geopolitik di regional. Hal itu menyusul pernyataan Donald Trump dan Biden akan hubungan Taiwan dan China. Menurutnya potensi pelemahan masih akan berlanjut, seiring investor mengantisipasi data-data ekonomi penting AS termasuk pertumbuhan PDB dan data inflasi PCE.

"Rupiah berpotensi kembali tertekan," ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Minggu (21/7).

Baca Juga: Melemah Pekan Lalu, Begini Prediksi Rupiah Sepekan ke Depan

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah seiring meningkatnya optimisme terhadap penurunan suku bunga di AS. Dolar mendapatkan kekuatan dari data klaim pengangguran yang kuat secara tak terduga.

"Pasar tenaga kerja yang menjadi pertimbangan utama bagi The Fed untuk mulai menurunkan suku bunga tetap tangguh," ungkap Ibrahim dal risetnya, Jumat (19/7).

Di samping itu, Ibrahim melanjutkan, peningkatan popularitas besar-besaran Trump usai pembunuhan yang gagal juga menguntungkan dolar AS. Spekulasi bahwa kebijakan proteksionisme Trump dapat mengarahkan lebih banyak modal kembali ke negara tersebut.

Rupiah juga dipengaruhi sentimen internal dengan adanya surplus perdagangan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, kinerja dagang pada semester I/2024 mencatatkan surplus US$15,45 miliar atau lebih rendah US$4,46 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Rupiah Melemah ke Rp 16.191 per Dolar AS, Simak Proyeksinya untuk Senin (22/7)

Namun demikian, pencapaian pada enam bulan pertama tahun ini tidak mencapai 50% dari total target sepanjang 2024 di batas bawah sebesar US$31,6 miliar, sedangkan batas atas sebesar US$53,4 miliar.

Ibrahim memperkirakan rupiah melemah dalam rentang Rp 16.180 - Rp 16.240 per dolar AS di perdagangan Senin (22/7). Sedangkan, Lukman memproyeksi rupiah akan melemah di rentang Rp 16.150 - Rp 16.250 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot turun 0,22% ke level Rp 16.191 per dolar AS, pada perdagangan Jumat (19/7). Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,27% ke Rp 16.199 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×