kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah Berpotensi Menguat Terbatas Pada Senin (17/7), Simak Sentimen yang Membayangi


Senin, 17 Juli 2023 / 05:55 WIB
Rupiah Berpotensi Menguat Terbatas Pada Senin (17/7), Simak Sentimen yang Membayangi


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Senin (17/7). Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pasar akan mencermati data ekspektasi inflasi AS pada Juli 2023 dari University of Michigan yang dirilis pada Jumat (14/7).

Menurutnya, rupiah berpotensi menguat terbatas apabila rilis data tersebut sesuai dengan perkiraan, yakni inflasi AS bulan Juli 2023 melambat. 

Berdasarkan tradingeconomics.com, University of Michigan memperkirakan, ekspektasi inflasi naik tipis menjadi 3,4% pada Juli 2023 dari 3,3% pada Juni 2023, di atas ekspektasi pasar 3,3%.

Baca Juga: Indeks Dolar Mencatat Penurunan Mingguan Paling Tajam Sejak November 2022

Akan tetapi, untuk sepekan, rupiah berpotensi melemah terbatas apabila rilis data suplai perumahan AS cenderung mengalami penurunan. 

"Hal ini berpotensi mendorong kenaikan ekspektasi inflasi," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (14/7).

Di sisi lain, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana memperkirakan, rupiah akan cenderung melemah pada perdagangan Senin (17/7). 

Pasalnya, ia melihat kemungkinan bahwa data neraca perdagangan Juni 2023 yang dirilis hari ini hari akan defisit.

Sementara itu, dalam sepekan ke depan, rupiah berpotensi menguat meski kenaikannya tidak terlalu signifikan seperti minggu lalu. 

"Indeks dolar AS masih akan turun sehingga dana asing masih akan masuk ke Indonesia. Jadi, walaupun ada defisit neraca perdagangan, rupiah akan terapresiasi," tutur Fikri.

Baca Juga: Perkasa, Rupiah Jisdor Terus Menguat ke Rp 14.945 Per Dolar AS pada Jumat (14/7)

Fikri memprediksi, mata uang rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 14.820-Rp 15.020 pada Senin (17/7).

Sementara Josua memperkirakan, rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.900-Rp 15.000 per dolar AS.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 0,22% ke level Rp 14.932,5 pada perdagangan Jumat (14/7). Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.945, melemah 0,22% dari Rp 14.978 pada hari perdagangan sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×