Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah di pasar spot diproyeksi kembali melemah dalam rentang terbatas pada perdagangan hari ini (23/5). Sekedar mengingatkan, rupiah spot ditutup menguat 0,27% ke Rp 14.890 per dolar Amerika Serikat (AS) pada SeninĀ (22/5).
Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, penguatan rupiah di awal pekan ini terjadi karena investor merespon positif pada keputusan PBOC yang menahan suku bunga.
Sedangkan terhadap mata uang dunia lainnya, dolar AS sedikit menguat, investor di Amerika dan Eropa cenderung masih khawatir akan perkembangan seputar perundingan debt-ceiling.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede sepakat. Apresiasi rupiah didorong dari pernyataan Chairman The Fed, Jerome Powell yang memberikan sinyal yang condong untuk menahan kebijakan suku bunganya pada bulan Juni mendatang.
Baca Juga: Berotot, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 14.890 Per Dolar AS pada Hari Ini (22/5)
Untuk besok, Josua memprediksi rupiah berpotensi menguat. "Potensi risk-on sentiment setelah hasil dari pertemuan dari Biden dan representatif partai Republik nanti malam terkait dengan ceiling debt," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (22/5).
Lukman melanjutkan, apabila perundingan debt ceiling belum menghasilkan kesepakatan malam ini maka rupiah diperkirakan berpotensi kembali melemah dalam range yang terbatas.
"Investor akan cenderung menghindari risiko sebelum ada keputusan final pada debt ceiling," katanya.
Ia pun memperkirakan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.850 - Rp 14.950 per dolar AS. Sementara Josua memprediksi pergerakan rupiah pada level Rp 14.825 - Rp 14.925 per dolar AS pada hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News