kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Usai Rapat FOMC, IHSG Masih Rawan Koreksi Jelang Akhir Pekan


Kamis, 13 Juni 2024 / 18:27 WIB
Usai Rapat FOMC, IHSG Masih Rawan Koreksi Jelang Akhir Pekan
ILUSTRASI. IHSG masih dalam rentang rawan koreksi dengan support di angka 6.812 dan resistance di level 6.887 jelang libur panjang, Jumat (14/6).


Reporter: Muhammad Musa | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mayoritas bergerak di zona hijau tetapi ditutup melemah sebesar 0,27% atau 18,53 poin ke level terendah sepanjang tahun 2024 sebesar 6.831,56 pada perdagangan Kamis (13/6). IHSG masih dalam rentang rawan koreksi dengan support di angka 6.812 dan resistance di level 6.887 menjelang libur panjang, Jumat (14/6).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, kali ini IHSG dipengaruhi oleh pergerakan bursa global yang juga cenderung bergerak mixed pasca perilisan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang melandai. Kendati demikian, The Fed masih mengumumkan untuk mempertahankan suku bunga acuannya.

“Selain itu, pergerakan nilai tukar rupiah yang masih melemah terhadap dolar AS diperkirakan mempengaruhi IHSG,” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Kamis 13/6).

Dalam prediksinya, IHSG masih akan rawan melanjutkan koreksinya dengan support di 6.812 dan resistance 6.887. Hal ini berkaca pada sentimen data producer price index (PPI) AS kondisi rupiah.

Baca Juga: Inilah Saham Blue Chip yang Melemah pada Kamis (13/6), Ada TLKM, MBMA, dan INTP

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, IHSG mendapatkan efek domino dari pasar yang positif. Menyusul adanya penguatan pada bursa regional di Asia dan AS.

Menurutnya, adanya rebound pada IHSG akibat faktor kepastian oleh the Fed melalui rilis summary of economic projection, khususnya Fed Funds Rate (FFR) projection. “Sesuai proyeksi terjadi pergeseran dari 4,6% ke 5,1%,” kata Nafan kepada Kontan.co.id, Kamis (13/6).

Dengan demikian, terdapat ruang bagi the Fed untuk menerapkan kebijakan pelonggaran moneter sebanyak satu kali. Hal ini memberikan katalis positif bagi pasar.

Katalis positif lainnya berasal dari data consumer price index (CPI) AS yang lebih melandai dan rupiah yang cenderung stabil. Oleh karena itu, IHSG akan lebih positif.

Baca Juga: IHSG Turun 0,27% ke 6.831 Kamis (13/6), BRIS, MAPI, PTBA Top Gainers LQ45

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang melihat, terdapat tekanan jual yang masih cukup besar berkaca dari pola black marubozu dan IHSG yang kembali mencatatkan level terendah baru di 2024 pada pergerakan Kamis (13/6). Menurutnya, perdagangan singkat di pekan depan akan turut mempengaruhi pasar yang lebih konservatif.

Kemudian, nilai tukar rupiah menguat terbatas ke Rp 16.265 per dolar AS pada Kamis (13/6) sore. Kondisi ini mendorong rebound teknikal pada sejumlah saham bank dan bluechip di Kamis (13/6).

Di saat yang sama, sejumlah saham energi dan barang baku menguat dipicu oleh ekspektasi rebound lanjutan harga saham energi. “Hal ini ditopang proyeksi peningkatan permintaan di 2024 dan potensi supply disruption,” kata Alrich kepada Kontan, Kamis (13/6).

Sementara dari regional, terdapat sentimen positif dari Bank of Japan (BoJ) yang hendak menahan suku bunga acuan di level 0,1% pada pertemuan Jumat (14/3).

Baca Juga: Selektif Memburu Saham Keping Biru

Saham unggulan menurut Alrich untuk perdagangan akhir pekan Jumat (14/6) meliputi ASII, TKIM, SCMA, BRIS, dan BBTN.

Dalam jangka menengah sekaligus panjang, Nafan merekomendasikan untuk accumulative buy terhadap saham INDF, ITMG, TLKM, dan UNTR.

Herditya mencermati saham SMGA dengan target harga Rp 93–Rp 102, ISAT berkisar di level Rp 10.425–Rp 10.700, dan ASSA di harga Rp 745–Rp 770.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×