kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Menguat Jelang Akhir Pekan, Jumat (3/5)


Jumat, 03 Mei 2024 / 05:05 WIB
Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Menguat Jelang Akhir Pekan, Jumat (3/5)
ILUSTRASI. Kamis (2/5), kurs rupiah spot menguat 0,46% menjadi Rp 16.185 per dolar Amerika Serikat (AS).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal Mei 2024. Kamis (2/5), di pasar spot rupiah menguat 0,46% menjadi Rp 16.185 per dolar AS. Kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) menguat 0,45% ke Rp 16.202 per dolar AS.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi juga berpandangan rupiah berpotensi menguat pada hari ini. Federal Reserve membatalkan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut yang menurunkan dolar dan memberikan sedikit keringanan pada harga komoditas.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada April 2024 sebesar 0,25% secara bulanan (MoM). Angka itu lebih rendah bila dibandingkan dengan kondisi inflasi pada Maret 2024 yang sebesar 0,52% MoM.

"Mata uang rupiah akan fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.140 per dolar AS-Rp 16.210 per dolar AS," kata Ibrahim.

Baca Juga: Berotot, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 16.185 Per Dolar AS di Hari Ini (2/5)

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, penguatan rupiah didorong dua hal. Pertama data job openings dan ISM manufacturing PMI di AS yang lebih rendah dari perkiraan. Kedua, kurs rupiah juga disokong pernyataan Powell yang membuka ketidakmungkinan kenaikan Fed Rate.

Dari dalam negeri, rupiah juga didorong oleh data PMI manufacturing Indonesia. Menurut Fikri, meski turun menjadi 52,9 dari 54,2, tetapi masih berada di zona ekspansif.

Fikri berpandangan rupiah berpotensi lanjut menguat pada hari ini. Namun, ada beberapa data dari AS yang perlu diperhatikan, yakni tingkat pengangguran, initial jobless claims, dan non-farm payroll dari AS.

"Pasar mengekspektasikan hasilnya lebih rendah, sehingga jika sesuai konsensus maka indeks dolar akan kembali turun dan rupiah berpotensi terapresiasi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (2/5).

Dus, rupiah diperkirakan menguat dengan rentang Rp 16.020 per dolar AS-Rp 16.220 per dolar AS untuk Jumat (3/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×