kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Wall Street Cenderung Turun Jelang Akhir Pekan


Jumat, 21 Juni 2024 / 21:27 WIB
Wall Street Cenderung Turun Jelang Akhir Pekan
ILUSTRASI. Tiga indeks utama Wall Street bergerak bervariasi menjelang akhir pekan.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tiga indeks utama Wall Street bergerak bervariasi menjelang akhir pekan. Saham-saham megacap teknologi dan chip melemah. Sementara investor menunggu survei sektor manufaktur dan jasa untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kesehatan ekonomi Amerika Serikat (AS).

Jumat (21/6) pukul 21.19 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,24% ke 39.233. Indeks S&P 500 turun 0,11% ke 5.467. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,14% ke 17.700.

S&P 500 melewati angka 5.500 poin pada sesi hari Kamis. Tetapi baik indeks acuan maupun Nasdaq yang padat teknologi ditutup lebih rendah karena saham-saham megacap turun.

Harga saham perusahaan chip AI Nvidia turun 1,4% dalam perdagangan pra-pasar pada hari Jumat. Penurunan harga di perdagangan kemarin membuat nilai pasar Nvidia turun kembali di bawah Microsoft.

Baca Juga: Rupiah Pekan Ini Masih Tertekan, Mencapai Level Paling Lemah Sejak Maret 2020

Saham semikonduktor Qualcomm, Micron Technology dan Arm Holdings turun antara 1% dan 2%. Sementara saham megacaps seperti Microsoft dan Meta Platforms masing-masing turun sekitar 0,3%.

Kenaikan besar Wall Street sejak putaran terakhir tahun 2023 terutama didorong oleh saham-saham seperti Nvidia dan beberapa saham berpengaruh lainnya yang terkait dengan kecerdasan buatan. Namun, para analis telah mengindikasikan apakah peningkatan tajam dalam valuasi mereka dapat berkelanjutan.

Investor juga menilai serangkaian data ekonomi yang melemah dan komentar dari pejabat Federal Reserve AS bahwa suku bunga bisa tetap lebih tinggi lebih lama jika tidak ada perbaikan angka inflasi yang konsisten. Hari ini, fokus akan tertuju pada rilis data PMI S&P awal, yang diperkirakan akan turun sedikit, namun tetap di atas level 50 yang menunjukkan aktivitas masih berkembang.

“Setiap perlambatan ekonomi AS yang tidak terduga dapat memicu kegelisahan, tetapi investor akan berharap melihat tekanan harga yang moderat, yang akan berdampak positif bagi sentimen risiko,” kata Raffi Boyadjian, analis investasi utama di broker forex XM kepada Reuters.

Baca Juga: IHSG Naik 0,89% Hari Ini, Simak Review Sepekan

Sesi hari Jumat juga akan menandai berakhirnya kontrak derivatif triwulanan yang terkait dengan saham, opsi indeks, dan kontrak berjangka, yang juga dikenal sebagai triple witching.

"Dengan Wall Street dilanda aksi ambil untung setelah kenaikan hampir tanpa gangguan selama bulan Juni, ada risiko volatilitas lebih lanjut pada hari Jumat karena triple witching," kata Boyadjian.

Ketiga indeks saham utama Wall Street akan ditutup minggu ini dengan lebih tinggi, begitu pula Russell 2000 yang berfokus pada saham kecil.

Pasar uang memperkirakan peluang 58% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed pada bulan September. Pasar pun masih memperkirakan adanya dua penurunan suku bunga tahun ini, menurut data FedWatch LSEG.

Baca Juga: IHSG Menguat 2,16% ke 6.879 Pekan Ini, Net Buy Asing Rp 1,15 Triliun di Jumat (21/6)

Harga saham Spirit AeroSystems melonjak 4,2% menyusul laporan Reuters bahwa Boeing mendekati kesepakatan untuk membeli kembali pemasok suku cadang pesawat setelah pembicaraan berbulan-bulan.

Produsen obat Gilead melonjak 2,9%, memperpanjang kenaikannya sejak Kamis. Penelitian tahap akhir menunjukkan obat suntik jangka panjangnya lebih efektif dalam mencegah infeksi HIV pada perempuan dibandingkan dengan pil harian Truvada.

Harga saham Sarepta Therapeutics melonjak 37,1% setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengizinkan perluasan penggunaan terapi gen perusahaan tersebut untuk pasien penderita distrofi otot Duchenne yang berusia empat tahun ke atas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×