Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan bergerak naik pada perdagangan Senin (21/5). Hal ini didorong oleh potensi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) bergerak turun pada perdagangan Jumat (18/5) lalu masing-masing sebesar 4 bps ke level 3,07% dan 3,21%. “Penurunan ini terjadi di tengah menguatnya dollar AS dan naiknya risiko politik Uni Eropa,” katanya dalam riset hari ini.
Ahmad memperkirakan, imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di kisaran 7,2%-7,5%.
Pada hari ini pula Ahmad merekomendasikan seri obligasi negara FR0063, FR0061, FR0036, FR0057, FR0067, FR0043, dan FR0047.
Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra menambahkan, potensi penurunan harga SUN akan dibatasi oleh turunnya imbal surat utang global pada perdagangan Jumat (18/5) kemarin.
Jumat lalu, imbal hasil SUN bergerak dengan kecenderungan naik. Hal tersebut terjadi di tengah koreksi yang terjadi di pasar surat utang regional serta penantian investor jelang lelang penjualan SUN.
“Adapun investor asing kembali melakukan akumulasi penjualan terhadap Surat Berharga Negara (SBN) sehingga mendorong kenaikan imbal hasil di tengah melemahnya nilai tukar rupiah,” imbuh Made dalam riset hari ini.
Perubahan tingkat imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin berkisar antara 4—18 bps. Sementara itu, imbal hasil SUN tenor pendek (1—4 tahun) naik berkisar 5—12 bps sedangkan harganya turun sebesar 40 bps.
Secara teknikal, harga SUN masih bergerak dengan tren sideways di tengah harga SUN yang berada di area jenuh jual. Pada perdagangan hari ini, Made merekomendasikan seri FR0069, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068, FR0072, FR0075, dan FR0067.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News