Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar Rupiah di pasar spot terus melemah hingga akhir perdagangan Senin (21/7), rupiah ditutup di level Rp 16.323 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,16% dibanding penutupan akhir pekan lalu yang berada di Rp 16.297 per dolar AS.
Sedangkan kurs rupiah di Jisdor Bank Indonesia juga melemah 0,17% dibanding penutupan akhir pekan lalu ke level Rp 16.330 per dolar AS.
Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan sejumlah sentimen yang mempengaruhi pelemahan rupiah diantaranya karena meningkatnya ketidakpastian tarif AS terus menjadi tranding dikalangan para investor.
Setelah Wall Street Journal (WSJ) melaporkan pada hari Minggu bahwa Uni Eropa sedang mempersiapkan tindakan balasan atas tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Rupiah Bergerak di Level Paling Lemah Dalam Sebulan Terakhir, Senin (21/7)
“Hal ini merupakan tanggapan atas tuntutan pejabat AS atas lebih banyak konsesi dari blok tersebut untuk kesepakatan perdagangan potensial, termasuk tarif dasar sebesar 15%, yang mengejutkan para negosiator Uni Eropa,” ujar Ibrahim, Senin (21/7).
Laporan Wall Street Journal menggarisbawahi ketidakpastian atas kebijakan perdagangan AS, terutama karena batas waktu 1 Agustus untuk pemberlakuan tarif Trump semakin dekat.
Menteri Perdagangan Howard Lutnick pada hari Minggu mengatakan bahwa 1 Agustus adalah tenggat waktu yang ketat untuk tarif, yang berkisar antara 20% hingga 50% terhadap negara-negara ekonomi utama.
Investor juga sedang menunggu berita dari AS tentang kemungkinan sanksi lebih lanjut, setelah Presiden Donald Trump awal pekan ini mengancam akan memberikan sanksi kepada pembeli ekspor Rusia kecuali Moskow menyetujui kesepakatan damai dalam 50 hari. Selain itu, investor bersikap hati-hati karena tarif AS akan mulai berlaku pada 1 Agustus.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan, rupiah di awal perdagangan tertekan oleh penguatan dolar AS seiring data peruahan dan sentimen konsumen AS yang lebih kuat. Namun rupiah gagal rebound walau dolar AS hari ini berbalik melemah oleh kekuatiran dari seputar ketidakpastian tarif.
Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.323 Per Dolar AS Hari Ini, Paling Buruk di Asia
Dia bilang, rupiah tertekan oleh outflow asing yang mayoritas keluar dari SRBI. Tidak ada data ekonomi penting baik dari internal maupun eksternal. Lukman memproyeksikan rupiah masih dalam sentimen negatif walau perlu juga antisipasi intervensi BI yang terus menjaga rupiah.
“Rupiah diperkirakan akan range-bound dengan potensi melemah terbatas, investor bersiap menantika pidato Powell besok malam yang diperkiakan akan mengulangi sikap hawkishnya. Kisaran rupiah ada di Rp 16.250 – Rp 16.400 per dolar AS,” ucap Lukman.
Sementara Ibrahim memproyeksikan rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.310 - Rp 16.360 per dolar AS.
Selanjutnya: Baru 43,6%, Realisasi Investasi Hulu Migas Capai Rp 116,9 Triliun per Semester I-2025
Menarik Dibaca: HP Samsung Terbaru Galaxy Z Flip 7 Menyematkan Fitur Quick Capture dan FlexCam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News