Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali ditutup melemah menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan akan mengalami kenaikan pada Juni 2025.Analis memperkirakan situasi ini amasih akan berlanjut pada Selasa (15/7).
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,10% dari Rp 16.250 pada Senin (14/7) menjadi Rp 16.267 per dolar AS pada hari ini Selasa (15/7).
Sedangkan di Jisdor BI, rupiah ditutup melemah 0,21% dari Rp 16.247 pada Senin (14/7) menjadi Rp 16.281 pada hari ini Selasa (15/7).
Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah Dua Hari Beruntun ke Rp 16.267 Per Dolar AS, Selasa (15/7)
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong menilai, pelemahan rupiah terjadi di tengah antisipasi pasar terhadap rilis data inflasi AS. Selain itu, ia pun melihat peluang bank sentral AS The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya.
Untungnya data ekonomi China yang tumbuh di atas ekspektasi pasar, yakni 5,2% secara tahunan per Juni 2025, sedikit banyak turut membantu rupiah untuk sedikit pulih.
“Di sisi lain, investor juga melihat potensi pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) besok (16/7),” ujarnya kepada Kontan, Selasa (15/7).
Baca Juga: Sentimen Geopolitik jadi Penggerak Rupiah Hari Ini, Selasa (15/7)
Untuk pergerakan besok, sulit bagi Lukman untuk memprediksi rupiah masih akan bergantung pada rilis data inflasi AS malam ini. Asumsinya, jika ada kenaikan angka inflasi yang cukup besar, rupiah berpotensi bisa kembali melemah.
“Secara umum, rupiah diperkirakan akan cenderung tertekan di rentang Rp 16.200-Rp 16.350,” ramalnya.
Selanjutnya: Tesla Luncurkan Model Y di India Harganya Rp1,1 Miliar, Lebih Tinggi dari Negara Lain
Menarik Dibaca: Eva Mulia Acne Set: Solusi Perawatan Kulit Berjerawat Sesuai Kebutuhan Kulitmu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News