kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.645   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.601   52,03   0,61%
  • KOMPAS100 1.187   5,79   0,49%
  • LQ45 854   2,42   0,28%
  • ISSI 305   1,86   0,61%
  • IDX30 439   0,30   0,07%
  • IDXHIDIV20 509   2,48   0,49%
  • IDX80 133   0,48   0,36%
  • IDXV30 139   0,84   0,61%
  • IDXQ30 140   0,36   0,26%

Rupiah Bergerak Sideways, Sentimen Indeks Manufaktur Warnai Pergerakan Pasar


Selasa, 02 Desember 2025 / 07:01 WIB
Rupiah Bergerak Sideways, Sentimen Indeks Manufaktur Warnai Pergerakan Pasar
ILUSTRASI. Redam Gejolak-Petugas menghitung uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (29/09/2025). Rupiah menguat 0,07% ke Rp16.663/USD (spot) pada 1 Des 2025. Josua Pardede: Sentimen manufaktur China-RI campur aduk pengaruhi kurs.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (1/12/2025).

Mengutip data Bloomberg, rupiah pasar spot ditutup menguat 0,07% ke level Rp 16.663 per dolar AS pada Senin (1/12). 

Berbeda dengan pasar spot, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melemah 0,04% ke Rp 16.668 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp 16.661 per dolar AS pada Jumat (28/11/2025).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, nilai tukar rupiah bergerak dalam rentang terbatas atau sideways pada perdagangan Senin disebabkan sentimen pasar yang cenderung campuran dari sektor manufaktur global dan domestik. 

Baca Juga: Rupiah Menguat Tipis, Keputusan The Fed dan Data Ekonomi AS Jadi Penentu Arah

Josua menilai pergerakan rupiah hari ini banyak dipengaruhi oleh kombinasi data ekonomi China dan Indonesia yang menunjukkan arah berbeda.

Dari eksternal, pelemahan sektor manufaktur China pada November 2025 memberi tekanan bagi mata uang pasar berkembang, termasuk rupiah.

Hal ini tercermin dari penurunan indeks Manufacturing PMI dan indikator RatingDog China Manufacturing yang kembali menunjukkan kontraksi.

Sebaliknya, dari dalam negeri, sentimen justru membaik. Data S&P Global Indonesia Manufacturing PMI menunjukkan peningkatan signifikan menjadi 53,3 dari posisi 51,2 pada bulan sebelumnya. 

“Kenaikan ini memberi sinyal ekspansi yang lebih kuat pada sektor manufaktur Indonesia, sehingga membantu menahan pelemahan rupiah,” ujar Josia kepada Kontan, Senin (1/12/2025).

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,07% ke Rp 16.663 per Dolar AS pada Senin (1/12/2025)

Untuk perdagangan Selasa (2/12), rupiah diperkirakan bergerak melemah terbatas seiring antisipasi rilis data manufaktur PMI Amerika Serikat yang diproyeksikan meningkat. 

Secara harian, Josua nemperkirakan mata uang Garuda diperkirakan bergerak pada rentang Rp16.600–Rp16.700 per dolar AS pada Selasa (2/12).

Selanjutnya: Memperbaiki Struktur Keuangan, Emiten BUMN Karya Gencar Divestasi Aset

Menarik Dibaca: Promo Chatime Welcome December: 3 Varian Turun Harga Jadi Rp 15.000 Cuma 3 Hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×