Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
Kuatnya faktor dalam negeri ini yang kemudian membuat rupiah tetap jaga keunggulan meski sangat tipis.
Pasca Brexit, belum ada katalis yang bisa menjadi penentu arah pergerakan ke depannya. Semua menyoroti pertemuan yang akan berlangsung pekan depan yakni FOMC. Itu nantinya akan menjadi pembeda arah pergerakan rupiah.
"Peluang kenaikan suku bunga tetap kecil, tapi pasar akan menanti pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen," tutur Josua. Karena pasar ingin tahu kebijakan dan prospek seperti apa yang dilihat The Fed ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Investasi
BI rate menyokong rupiah
Investasi
BI tahan suku bunga, rupiah unggul lagi
Investasi