kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.340   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.618   86,45   1,32%
  • KOMPAS100 963   10,57   1,11%
  • LQ45 753   6,24   0,83%
  • ISSI 204   3,07   1,52%
  • IDX30 391   2,33   0,60%
  • IDXHIDIV20 475   7,20   1,54%
  • IDX80 109   1,13   1,05%
  • IDXV30 113   2,27   2,05%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

Rupiah Berbalik Melemah di Kamis, Simak Proyeksi untuk Jumat (7/3)


Kamis, 06 Maret 2025 / 17:03 WIB
Rupiah Berbalik Melemah di Kamis, Simak Proyeksi untuk Jumat (7/3)
ILUSTRASI. Petugas menyusun yang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat. Rupiah spot hari ini ditutup melemah 0,17% secara harian ke level Rp 16.339 per dolar AS. Sedangkan, Rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) catatkan tren berbeda dengan penguatan sekitar 0,34% secara harian ke level Rp 16.315 per dolar AS. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah berbalik melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (6/3). Kekhawatiran perang dagang dan arah suku bunga AS melatarbelakangi koreksi nilai tukar.

Mengutip Bloomberg, Kamis (6/3), Rupiah spot hari ini ditutup melemah 0,17% secara harian ke level Rp 16.339 per dolar AS. Sedangkan, Rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) catatkan tren berbeda dengan penguatan sekitar 0,34% secara harian ke level Rp 16.315 per dolar AS.

Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi mencermati, pelemahan rupiah sejalan sentimen pasar karena Presiden AS Donald Trump tidak membuat pengecualian dalam tarif 20% terhadap China. Keputusan Trump telah memicu kemarahan dan potensi pembalasan oleh Beijing.

Di sisi lain, kepada Meksiko dan Kanada, Trump telah mengumumkan pengecualian selama satu bulan dari tarif baru sebesar 25% pada impor kendaraan dari kedua negara tersebut. Trump juga diisukan bakal menghapus tarif 10% pada impor energi Kanada, seperti minyak mentah dan bensin.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.340 Per Dolar AS Hari Ini (6/3), Reli Terhenti

Selain faktor tarif, Ibrahim melihat, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh antisipasi terhadap suku bunga AS dengan data utama menjadi perhatian yakni Non Farm Payroll (NFP) bulan Februari yang akan dirilis hari Jumat (7/3).

‘’Setiap tanda-tanda kekuatan yang terus-menerus di pasar tenaga kerja memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, yang merupakan hal positif bagi dolar,’’ jelas Ibrahim dalam risetnya, Kamis (6/3).

Ibrahim menambahkan, investor juga mencermati janji-janji tentang lebih banyak langkah stimulus dari China. Stimulus dapat menyegarkan ekonomi China yang melambat, dengan menetapkan target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 2025 sekitar 5%.

Baca Juga: Rupiah Dibuka Melemah Tipis ke Rp 16.315 Per Dolar AS di Hari Ini (6/3)

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan terbatas rupiah ini sejalan dengan data-data ekonomi Amerika yang cenderung mixed.

Di satu sisi, data ADP Employment Change tercatat lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi, memberikan sinyal pelonggaran data ketenagakerjaan di AS. Di sisi lain, data PMI Jasa AS tercatat meningkat ke atas level 50,0, refleksi dari sektor jasa AS yang kembali ke fase ekspansi.

Menurut Josua, pergerakan datar (sideways) rupiah kemungkinan berlanjut di hari Jumat (7/3). Investor akan mengantisipasi rilis data ketenagakerjaan AS di akhir pekan. Ia memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran level Rp 16.300 – Rp 16.400 per dolar AS di Jumat (7/3). Sedangkan, Ibrahim memproyeksi mata uang rupiah akan fluktuatif namun ditutup melemah di rentang  Rp 16.320 – Rp 16.370 per dolar AS.

Selanjutnya: China Isyaratkan Stimulus Tambahan Jika Pertumbuhan Melambat

Menarik Dibaca: Ini Langkah Praktis Tarik Tunai BCA Tanpa Kartu ATM dengan Aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×