Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diperkirakan berpotensi terus tertekan pada perdagangan Senin (3/3).
Pada Jumat (28/2), mengutip Bloomberg, rupiah spot di Rp 16.596 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,86% secara harian.
Ini level terlemah sejak krisis tahun 1998. Rupiah Jisdor turun 0,87% menjadi Rp 16.575.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mencermati, pelemahan rupiah diperburuk sell off dan outflow asing di bursa ekuitas domestik.
Baca Juga: Rupiah Kemarin Turun 0,57%, Simak Proyeksi Hari Ini, Selasa (26/2)
"Dolar menguat di Jumat malam, setelah pertemuan Donald Trump dan Volodymyr Zelenskyy berakhir tanpa kesepakatan," kata Lukman, Minggu (2/3).
Pengamat Mata Uang, Ibrahim Assuaibi memproyeksi, rupiah melemah di awal pekan, Senin (3/3). Sentimen pasar mengukur dampak banjir pengumuman kebijakan terkait energi Trump bulan ini.
Dari dalam negeri, Ibrahim menuturkan pasar merespons negatif badai pemutusan hubungan kerja (PHK).
PHK berdampak terhadap menurunnya kelas menengah, tulang punggung pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Berpotensi Lanjut Melemah, Cermati Proyeksi Rupiah, Jumat (21/2)
Pakar khawatir kelas menengah menyusut, bila tidak ada aksi memperkuat sektor industri.
Ibrahim memproyeksi, hari ini rupiah melemah ke Rp 16.580–Rp.16.670 per dolar AS.
Sementara Lukman memperkirakan, rupiah loyo menjadi Rp 16.450–Rp 16.600 per dolar AS.
Selanjutnya: ESDM Berencana Larang Ekspor Minyak Mentah, Wajib Diblending di Dalam Negeri
Menarik Dibaca: Promo Superindo Weekday 3-6 Maret 2025, Sirup ABC Beli 4 Jadi Rp 10.000 per Botol
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News