Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
John merinci, hingga September 2020, Orange County mencatatkan pendapatan sebesar Rp 837 miliar, naik 91% secara tahunan dari periode sebelumnya hanya Rp 438 miliar. Selain itu, ada pula pengakuan pendapatan rumah hunian sebesar Rp 286,1 miliar atau naik dari Rp 218,9 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kami berharap di tahun-tahun mendatang ketika kami melakukan evaluasi terhadap perubahan yang terjadi di Lippo Karawaci, kami dapat menunjukkan kuartal ini sebagai titik balik dimana lini bisnis properti di bawah tim manajemen baru telah sukses,” ungkap John dalam siaran pers, Senin (2/11).
Dari segmen rumah sakit, pendapatan PT Siloam Hospitals Tbk (SILO) hingga kuartal ketiga turun hingga 4,1% menjadi Rp 5 triliun. Meski pendapatan turun, SILO masih berkontribusi sebanyak 80,5% terhadap total pendapatan berulang LPKR hingga September 2020.
Secara konsolidasian, LPKR melaporkan EBITDA di sembilan bulan pertama 2020 naik 75,6% secara tahunan menjadi Rp 1,58 triliun. Meski demikian, John mengatakan EBITDA pada tahun 2020 sebagian besar dipengaruhi oleh implementasi standar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 73 terkait biaya sewa.
Baca Juga: Marketing sales emiten properti mulai naik, ini saran analis
Penerapan standar ini mengakibatkan penurunan pada biaya sewa dan kenaikan di biaya bunga. Dampaknya hingga kuartal ketiga kemarin sebesar Rp 645 miliar, yang juga berarti core EBITDA LPKR sebesar Rp 939 miliar, naik sebesar 4,1% yoy.
Adapun lini bisnis real estate development menunjukkan kenaikan EBITDA paling signifikan menjadi Rp314 miliar dari sebelumnya rugi Rp506 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
LPKR pun menderita kerugian bersih hingga Rp 2,34 triliun. Kerugian ini membengkak dari kerugian di periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 1,72 triliun. Per 30 September 2020, jumlah aset LPKR mencapai Rp 60,08 triliun yang terdiri atas liabilitas senilai Rp 28,84 triliun dan ekuitas senilai Rp 31,23 triliun.
Adapun kas dan setara kas LPKR senilai Rp 3,71 triliun pada Per 30 September 2020, menurun 20% dari poisisi per 31 Desember 2020 yakni Rp 4,68 triliun.
Baca Juga: Lippo Karawaci Bagikan Saham LPKR untuk Direksi, John Riady Peroleh 50,7 Juta Saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News