kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   11.000   0,58%
  • USD/IDR 16.336   44,00   0,27%
  • IDX 7.278   86,11   1,20%
  • KOMPAS100 1.033   6,15   0,60%
  • LQ45 784   4,29   0,55%
  • ISSI 241   4,15   1,75%
  • IDX30 405   3,03   0,75%
  • IDXHIDIV20 465   1,41   0,30%
  • IDX80 116   0,66   0,58%
  • IDXV30 118   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 129   0,90   0,70%

Ruang ekspansi MYOR terbatas tahun ini


Kamis, 26 Februari 2015 / 15:42 WIB
Ruang ekspansi MYOR terbatas tahun ini
ILUSTRASI. 5 Aroma Parfum Paling Seksi.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Selama ini sektor konsumsi merupakan sektor yang mampu bertahan dalam kondisi sesulit apapun. Namun, ada beberapa emiten consumer yang memiliki keterbatasan dalam bertumbuh.

Martin Johannes H Pandiangan, Asisten Manager-Analis Rating Korporasi PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengatakan, pihaknya menyematkan prospek (outlook) negatif terhadap PT Mayora Indah Tbk (MYOR). "Ini untuk mengantispasi tidak ada perbaikan signifikan di struktur profil keuangan perseroan dalam waktu dekat," ujarnya, Kamis (26/2).

Adapun, peringkat perusahaan dan surat utang IV tahun 2012 MYOR masih di level AA-. Martin menilai, Mayora masih memiliki osisi yang kuat di pasar makanan dalam kemasan di Indonesia. Variasi produk juga lebih beragam dan kontribusi pasar ekspor yang meningkat.

Sebagai gambaran, porsi pasar ekspor Mayora terhadap total pendapatan mencapai 38,96% pada September 2014. Sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya kontribusi pasar ekspor hanya 33,44%. 

Arus kas perseroan diperkirakan akan tetap kuat karena tidak adanya ekspansi bisnis yang signfikan. Pasalnya, jika MYOR melakukan ekspansi secara agresif, maka hal ini akan mempengaruhi profil keuangan perusahaan. Mengingat, perseroan akan membutuhkan utang untuk membiayai ekspansi. 

Hingga kuartal III-2014, posisi kas dan setara kas perseroan tercatat sebesar Rp 1,16 triliun. Kendati demikian, Martin mengingatkan, ada sejumlah faktor yang menjadi penghambat perseroan untuk bisa mempertahankan peringkat. Hambatan itu antar lain fluktuasi harga bahan baku.

MYOR masih mengandalkan bahan baku impor. Sehingga, beban biaya bahan baku membengkak. Pada sembilan bulan pertama, biaya bahan baku dan pembungkus yang dikeluarkan perseroan mencapai Rp 7,45 triliun atau 84,56% dari total beban pokok penjualan yang mencapai Rp 8,81 triliun.

Adapun, di September 2013, porsinya hanya 79,78% atau sekitar Rp 5,29 triliun. Selanjutnya, kompetisi di bisnis kopi juga kian tinggi. Padahal, penjualan produk kopi cukup besar bagi MYOR, porsinya sekitar 30% terhadap total penjualan. 

Martin bilang, peringkat Mayora bisa diturunkan jika perbaikan margin di bawah ekspektasi. "Atau MYOR menambah utang secara signifikan dalam waktu dekat," kata dia. 

Sementara itu, outlook bisa meningkat ke level stabil jika perseroan bisa memperbaiki struktur permodalan dan melindungi arus kas secara berkelanjutan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×