Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengantongi pinjaman baru untuk belanja modal. Hendrik Polisar, Direktur Keuangan MYOR mengatakan, perseroan baru saja menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan International Finance Corporation (IFC) sebesar US$ 30 juta.
Fasilitas pinjaman itu mematok bunga LIBOR +2,76% dan bisa dikonversi dalam rupiah. Jangka waktunya 9 tahun. Pinjaman itu bakal digunakan untuk menutupi kebutuhan belanja modal MYOR tahun ini yang sebesar Rp 700 miliar hingga Rp 1 triliun.
Posisi kas MYOR sebenarnya masih cukup besar, sekitar Rp 1,6 triliun. Namun, karena Debt to Equity Ratio (DER) masih kecil, perseroan tetap mencari utang baru. Hendrik mengaku, selain dari IFC, perseroan juga sudah mendapatkan komitmen pinjaman sebesar Rp 215 miliar dari sebuah bank lokal.
"Belum tanda tangan, jadi belum bisa sebutkan nama banknya. Dalam waktu dekat kami akan peroleh pinjaman itu," ujarnya, Jumat (13/6). Pinjaman tersebut bertenor 5 tahun dan memiliki bunga 10%.
Tahun ini, MYOR tetap gencar berekspansi. Seluruh belanja modal akan digunakan untuk perluasan pabrik MYOR. Perseroan berharap bisa meningkatkan kapasitas produksi sebesar 15%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News