kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Round up kinerja emiten tambang BUMN, Timah (TINS) paling tertekan


Senin, 20 April 2020 / 04:40 WIB
Round up kinerja emiten tambang BUMN, Timah (TINS) paling tertekan


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketiga emiten pelat merah yang tergabung dalam holding pertambangan BUMN, yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS) telah mengelurakan laporan keuangan untuk tahun 2019.

Ketiga emiten yang tergabung dalam holding MIND ID ini kompak mencatatkan penurunan laba bersih, bahkan ada yang merugi. Berikut adalah rangkuman (roundup) kinerja ketiga emiten tersebut :

1. PT Bukit Asam (PTBA) Tbk
Emiten tambang batubara yang berbasis di Sumatera Selatan ini membukukan laba bersih senilai Rp4,05 triliun sepanjang periode 2019. Capaian laba bersih konstituen Indeks Kompas100 ini turun 19,24% dibandingkan realisasi laba pada tahun 2018 yakni Rp5,02 triliun.

Baca Juga: Cucu usaha Dian Swastatika Sentosa (DSSA) di Hong Kong ditutup

Meski demikian, PTBA berhasil membukukan kenaikan pendapatan usaha sebesar 3% menjadi Rp 21,8 triliun sepanjang 2019. Pada 2018, PTBA mengempit pendapatan usaha senilai Rp 21,2 triliun.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan, penurunan laba bersih emiten ini tidak lepas dari harga batubara yang mengalami tren penurunan sepanjang 2019. Penurunan ini seiring dengan pelemahan harga batubara Indeks Newcastle sebesar 28% dari US$ `107,34 per ton menjadi US$ 77.7 per ton.

Pun demikian dengan Indeks Batubara thermal Indonesia (Indonesian Coal index/ICI) yang melemah 17%, dari US$ 60,35 per ton menjadi US$ 50,39 per ton pada 2019.

Kenaikan beban juga turut menekan kinerja PTBA sepanjang 2019. Beban pokok penjualan misalnya, naik menjadi Rp 14,18 triliun dari yang sebelumnya Rp 12,62 triliun.

Kinerja operasional 2019
Volume penjualan : 27,8 juta ton ( naik 13%)
Volume produksi : 29,1 juta ton. (naik 10,2%).

Baca Juga: Harga emas naik, begini proyeksi analis terhadap kinerja Aneka Tambang (ANTM) di 2020



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×