Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan mata uang poundsterling terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih terpantau terkoreksi. Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (9/4) pukul 21.30 WIB pasangan mata uang GBP/USD terkoreksi tipis 0,05% di level 1,3055.
Analis PT Rifan Financindo Berjangka, Puja Purbaya Sakti menilai pasangan mata uang ini masih bisa menguat saat penutupan nanti. Ini disokong setelah Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May bersiap untuk bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelum menetapkan kasus untuk penundaan Brexit lagi di KTT Uni Eropa pada Rabu (10/04).
Uni Eropa harus memutuskan di KTT apakah mereka bersedia untuk mendorong kembali batas waktu keberangkatan Inggris melampaui tanggal kegagalan Jumat (05/04).
Pasar secara luas mengharapkan Uni Eropa untuk menawarkan semacam perpanjangan karena lebih memilih untuk menghindari skenario "No-deal Brexit" yang akan sangat mengganggu perekonomian Irlandia.
Selain itu, pemerintah AS sedang bersiap untuk memberlakukan tarif baru untuk barang-barang Uni Eropa dalam menanggapi apa yang dianggapnya sebagai subsidi tidak adil untuk raksasa kedirgantaraan Airbus.
Berita itu sebagai pengingat yang tidak disukai bahwa penyelesaian satu perang dagang dengan China dapat dengan mudah membebaskan AS untuk meluncurkan yang lain dengan mitra dagang utama dan saingan komersial lainnya, yang menghadirkan ancaman baru bagi ekonomi dunia yang sedang melambat.
Tampaknya pengaruh berita tersebut membuat kondisi Dollar AS semakin melemah dengan turun sebesar negatif 0.18%. “Memberikan sentimen positif bagi rival utamanya poundsterling untuk bisa lanjutkan gain pada perdagangan berikutnya,” kata Sakti kepada Kontan.co.id, Selasa (9/4).
Sakti melihat secara analisa teknikal grafik daily di mana indikator Moving Average Exponential (EMA) mengecil dengan arah kurs naik. Kemudian pada Vortex Indicator (VI) dengan kondisi blue over red yang mengecil di mana arah kurs berpotensi menguat.
Selanjutnya pada indikator True Strength Indicator (TSI) berada di area -3 yang menunjukkan kurs kurang kuat turun.
“Secara umum GBP/USD masih berpotensi untuk lanjutkan gain pada perdagangan selanjutnya,” tutur Sakti.
Ia merekomendasikan buy pasangan GBP/USD selama harga di atas 1,3100 dengan level resistance antara 1,3082, 1,3099, dan 1,3099. Sementara support antara 1,3039, 1,3013, dan 1,2970.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News