Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan konsultan keuangan PT Surya Fajar Capital Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (19/5). Saat pembukaan perdagangan, harga saham SFAN stagnan di level harga awal Rp 188. Namun, beberapa saat kemudian, harga sahamnya melonjak 69,15% dan langsung terkena auto-reject.
Emiten yang termasuk ke dalam sektor perdagangan, pelayanan, dan investasi ini menawarkan 212,5 juta saham atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan begitu, dari initial public offering (IPO) ini, SFAN memperoleh dana segar sebesar Rp 39,95 miliar.
Bersamaan dengan IPO, perusahaan ini juga menawarkan pemanis berupa Waran Seri I sebanyak 297,5 juta waran. Setiap pembelian lima saham baru akan mendapatkan tujuh Waran Seri I yang dapat ditukarkan dengan saham. Harga pelaksanaan waran adalah Rp 235 per saham dengan nilai keseluruhan Rp 69,91 miliar.
Sebanyak 58% dana IPO ini akan digunakan untuk memperkuat modal anak usaha SFAN, yaitu perusahaan sekuritas PT Surya Fajar Sekuritas (SFS) dan fintech peer to peer lending terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Bursa Akselerasi Indonesia (indofund.id).
Kemudian, sisa 42% akan digunakan untuk kegiatan investasi dan modal kerja. Selanjutnya, seluruh dana hasil pelaksanaan waran akan digunakan untuk kegiatan investasi khususnya pada marketable securities.
Presiden Direktur PT Surya Fajar Capital Tbk Hary Herdiyanto mengatakan, dana IPO ini akan mempercepat pengembangan usaha secara eksponensial. "Dana ini akan digunakan untuk meningkatkan, memperbaiki dan memperkuat sistem informasi dan teknologi yang ada, guna meningkatkan daya saing grup perusahaan di era digital saat ini,” kata dia di BEI, Jakarta, Rabu (19/6).
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Surya Fajar Capital Tbk Evie Feniyanti mengatakan, IPO ini akan semakin memperkuat struktur permodalan perusahaan.
"IPO juga dapat meningkatkan good corporate governance dan membuka akses lebih luas terhadap sumber pendanaan alternatif dari pasar modal," ucap dia.
Tahun ini, bisnis sekuritas SFAN bernama SFS akan merambah bisnis penjaminan emisi. Sebelumnya, SFS hanya berperan dalam bisnis perdagangan saham. Saat ini, SFS sedang dalam proses permohonan izin Penjaminan Emisi Efek di OJK dan diharapkan pada tahun ini SFS sudah dapat memulai kegiatan penjaminan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News