kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini daftar pipeline IPO terbaru dari BEI


Jumat, 17 Mei 2019 / 16:30 WIB
Ini daftar pipeline IPO terbaru dari BEI


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2019, Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mengantarkan 12 perusahaan mencari pendanaan di pasar modal. Jumlah tersebut masih berpotensi bertambah seiring dengan beberapa perusahaan baru yang sudah masuk dalam pipeline BEI per 16 Mei 2019. Asal tahu saja, pada tahun ini BEI menargetkan 57 perusahaan baru untuk bisa melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Dalam pipeline BEI yang diterima oleh Kontan.co.id, sudah ada 25 perusahaan yang tercatat mengantri untuk bisa meraih pendanaan. Adapun ke-25 perusahaan itu adalah PT DMS Propertindo Tbk, PT Blis Properti Indonesia Tbk, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, PT Surya Fajar Capital Tbk, PT Golden Flower Tbk, PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk, PT Darmi Bersaudara Tbk, PT Eastparc Hotel Tbk, PT Hensel Davest Indonesia Tbk, dan PT Bima Sakti Pertiwi Tbk.

Kemudian ada pula PT Ifishdeco Tbk, PT Indonesian Tobacco Tbk, PT MNC Vision Networks Tbk, PT Krida Jaringan Nusantara Tbk, PT Dana Brata Luhur Tbk, PT Arkha Jayanti Persada Tbk, PT Itama Ranoraya Tbk, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk, PT Envy Technologies Indonesia Tbk, PT Net Visi Media, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk, PT Andalan Sakti Primaindo Tbk, PT Inocycle Technology Group, PT Fuji Finance Indonesia Tbk dan PT Berkah Prima Perkasa Tbk.

Selain daftar perusahaan-perusahaan yang akan IPO, dalam pipeline tersebut BEI juga mencatat beberapa perusahaan yang akan merilis obligasi dan sukuk. Tercatat ada 21 perusahaan yang akan merilis surat utang untuk mencari pendanaan.

Perusahaan-perusahaan itu diantaranya PT Permodalan Nasional Madani dengan nilai obligasi sebesar Rp 2 triliun, PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan nilai sebesar Rp 2 triliun, PT Surya Artha Nusantara Finance dengan nilai Rp 750 juta, PT Medco Power Indonesia dengan nilai Rp 350 juta dan sukuk senilai Rp 850 juta, PT J Resources Asia Pasifik Tbk senilai Rp 500 juta, PT Mora Telematika Indonesia senilai Rp 1 triliun, PT Sumber Mitra Jaya senilai Rp 300 juta, PT Federal International Finance senilai Rp 1,5 triliun, PT Bank Victoria International Tbk senilai Rp 100 miliar dan Rp 800 miliar, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) senilai Rp 3 triliun, dan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk senilai Rp 350 miliar.

Selanjutnya ada pula PT Tridomain Performances Materials Tbk senilai Rp 400 miliar, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) senilai Rp 2 triliun dan Rp 100 miliar, PT Bank UOB Indonesia senilai Rp 100 miliar, PT Waskita Beton Precast Tbk senilai Rp 500 miliar, PT Surya Semesta Internusa Tbk senilai Rp 300 miliar, PT Bank QNB Indonesia Tbk senilai Rp 200 miliar, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 4,9 triliun, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk senilai Rp 750 miliar, dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk senilai Rp 2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×