kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Resesi di depan mata, ini rekomendasi susunan portofolio investasi terbaru


Senin, 10 Agustus 2020 / 04:47 WIB
Resesi di depan mata, ini rekomendasi susunan portofolio investasi terbaru
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dengan kondisi tersebut, Toufan menilai, pasar saham jadi instrumen investasi jangka panjang yang menarik. Toufan menyebut, Sucorinvest melalui reksadana Sucorinvest Equity Fund (SEF) memiliki strategi overweight terhadap sektor perbankan. Alasannya, likuiditas dan margin yang masih cukup terjaga di tengah penurunan suku bunga dan relatif singkatnya masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca Juga: IHSG Sepekan ke Depan Cenderung Melemah, Ada Peluang Bagi Investor

“Sektor infrastruktur juga jadi pilihan menarik karena dengan pulihnya aktivitas manufaktur akan mendorong kembali volume permintaan gas industri dan harga gas yang cukup rendah akan menopang marjin dari sektor pembangkit. Seiring meningkatnya kembali aktivitas industri di China, permintaan komoditi terkait energi dan metal juga akan menjadi sentimen positif bagi sektor pertambangan,” tambah Toufan.

Namun, untuk investasi jangka pendek, Toufan masih menilai, pasar obligasi jadi pilihan yang paling optimal untuk saat ini. Oleh karena itu, ia merekomendasikan kepada investor berprofil moderat dengan jangka investasi lebih dari 1 tahun dapat memperbesar aset obligasinya.

Baca Juga: Mengatur Portofolio Investasi Asuransi agar Nasabah Tak Merugi

“Investor bisa mengalokasikan investasi pada 60% reksadana pendapatan tetap atau dikombinasikan dengan SUN dengan tenor kurang lebih 5 tahun. Lalu 30% pada reksadana pasar uang atau deposito, sementara 10% sisanya pada reksadana saham,” imbuh Toufan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×